Pulau Pramuka – Sebanyak 35 pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dari wilayah Kepulauan Seribu Utara mengikuti Bimbingan Teknis Ekonomi Kreatif 2025 yang digelar Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf), Jumat (20/06/2025) kemarin. Kegiatan ini berlangsung di Pulau Pramuka dan menyoroti penguatan produk lokal berbasis kearifan pesisir.
Plt Kepala Seksi Atraksi, Pemasaran, dan Ekonomi Kreatif Sudin Parekraf Kepulauan Seribu, M. Rahmat Kurniawan, mengatakan kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mendorong pertumbuhan sektor ekraf di kepulauan. “Saya merasa seperti pulang kampung. Kini saya kembali membawa semangat untuk mengembangkan potensi wisata dan ekonomi kreatif di sini,” ujarnya.
Bimtek menyuguhkan sejumlah materi inspiratif dan relevan, seperti pengolahan pangan khas kepulauan, pemasaran wisata tirta, pembuatan jajanan bergizi dan higienis, serta desain kemasan produk. Materi disampaikan dengan pendekatan praktis untuk mendorong inovasi dan daya saing produk lokal.
Antusiasme peserta terlihat sejak sesi awal. Pelaku UMKM dari tiga kelurahan—Pulau Panggang, Pulau Harapan, dan Pulau Kelapa—berpartisipasi aktif dalam diskusi dan pelatihan. Mereka membawa contoh produk dan ide bisnis untuk mendapatkan masukan langsung dari narasumber.
Wakil Camat Kepulauan Seribu Utara, Yulihardi, turut hadir dan memberikan apresiasi. Ia menyoroti keberagaman budaya di kepulauan sebagai kekuatan ekraf. “Dari Pulau Kelapa Dua hingga Sabira, budaya Bugis-Makassar masih kuat. Ini bisa diolah jadi keunikan kuliner dan kerajinan yang bernilai,” jelasnya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antar pelaku usaha kecil di wilayah pesisir. Para peserta sepakat pentingnya kolaborasi lintas pulau untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkuat branding produk lokal.
Dengan pendekatan partisipatif dan materi aplikatif, Bimtek Ekonomi Kreatif ini memperkuat komitmen Sudin Parekraf dalam membina pelaku UMKM kepulauan agar mampu bersaing di pasar wisatawan maupun komunitas urban Jakarta.














