Sosial  

Baznas Bazis Salurkan Santunan Festival Muharram untuk Anak Yatim dan Guru Ngaji di Kepulauan Seribu

📷 Istimewa
📷 Istimewa

Kepulauan Seribu — Baznas Bazis Wilayah Kepulauan Seribu kembali menunjukkan komitmennya dalam memuliakan kehidupan masyarakat pulau melalui program sosial-keagamaan.

Dalam rangka peringatan Festival Muharram 1447 H, mereka menyalurkan santunan kepada 341 anak yatim dan 60 guru ngaji, masing-masing menerima bantuan senilai Rp500.000.

Program ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan bedah rumah warga prasejahtera di sejumlah kelurahan, menegaskan pendekatan Baznas yang holistik: menyentuh aspek fisik, ekonomi, dan spiritual masyarakat pulau.

Plt Kepala Pelaksana Wilayah Baznas Bazis Kepulauan Seribu, Lukman Hakim, menyampaikan bahwa santunan ini merupakan bagian dari upaya lembaga dalam memastikan keberlanjutan gerakan kepedulian di wilayah maritim yang kerap terpinggirkan.

“Misi kami jelas: memuliakan kehidupan warga kepulauan lewat gerakan sosial-keagamaan yang nyata dan tepat sasaran,” ujarnya.

Santunan diserahkan secara langsung dalam seremoni sederhana yang diadakan di aula Kantor Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, dihadiri perwakilan anak yatim, guru ngaji, pengurus masjid, serta tokoh masyarakat dan aparatur kelurahan.

Beberapa penerima mengaku terharu atas perhatian yang diberikan. “Santunan ini bukan cuma uang. Tapi tanda bahwa kami, yang tinggal di pulau jauh, tetap diperhatikan,” ujar Siti Halimah, salah satu guru ngaji dari Pulau Tidung.

Sejumlah tokoh agama juga mengapresiasi fokus Baznas pada guru ngaji, kelompok yang sering luput dari perhatian meski punya peran sentral dalam pendidikan akhlak anak-anak pulau.

Program santunan ini juga menjadi bagian dari agenda strategis Zakat untuk Kepulauan. inisiatif Baznas Bazis untuk mengarahkan dana zakat dan infak agar lebih proaktif dan berbasis kebutuhan lokal.

Lukman menegaskan bahwa pihaknya tak hanya ingin jadi lembaga distribusi dana, tapi juga aktor pembangunan sosial yang membumikan nilai kepedulian dalam konteks kepulauan.

“Kami ingin Baznas hadir bukan hanya saat Musim Muharram, tapi sepanjang tahun,” tutupnya.

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!