Kepulauan Seribu Selatan — Malam di perairan selatan Pulau Aer berubah tegang ketika Wiwin Syahputra, seorang anak buah kapal (ABK) KM. Horison, ditemukan terapung di lautan oleh awak KM. Mariani Linda, Kamis (24/7/2025). Dalam kondisi lemas dan nyaris tak berdaya, Wiwin berhasil dievakuasi setelah berjam-jam berjuang melawan arus laut.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 21.30 WIB, saat KM. Mariani Linda yang berlayar dari Pelabuhan Kali Baru menuju Pulau Pari mendengar teriakan samar dari arah gelap laut. “Ada orang minta tolong!” teriak salah satu ABK. Kapten kapal segera memutar haluan, menembus gulita malam, hingga akhirnya menemukan sosok Wiwin mengapung—wajahnya pucat, tubuhnya digelayuti kelelahan.
Korban kemudian diangkat ke kapal. Dalam suara terputus-putus, ia mengaku terjatuh dari KM. Horison, kapal cumi yang tengah berlayar mencari ikan. Awak KM. Mariani Linda segera menghubungi pemilik KM. Horison, Wakidi, seorang anggota TNI, untuk melaporkan penemuan tersebut.
Wakidi lalu menggerakkan jaring koordinasi darurat: Kelasi Kepala AL Subandi dari Posmat TNI AL Pulau Untung Jawa dihubungi, yang kemudian berkoordinasi dengan Brigadir Bayu dari Polsubsektor Pulau Untung Jawa. Rencana awal untuk mengevakuasi korban ke Pulau Untung Jawa urung dilakukan karena cuaca buruk. Kapal pun memutuskan langsung menuju Pulau Pari.
Pukul 04.30 WIB, KM. Mariani Linda merapat di Pulau Pari. Tim gabungan dari Polsubsektor Pulau Pari dan tenaga medis Puskesmas segera melakukan pemeriksaan. Wiwin masih mengeluh nyeri dada dan tampak sangat lemah, dengan hasil pemeriksaan tekanan darah 125/90 dan saturasi oksigen 97%.
Laporan resmi kehilangan ABK baru diterima Satpolair Polres Kepulauan Seribu pukul 07.00 WIB dari pihak KM. Horison. Setelah diverifikasi, Satpolair mengambil alih penanganan, termasuk memeriksa saksi, melengkapi laporan kejadian, serta melaporkan perkembangan kepada pimpinan.
Kisah penyelamatan ini menjadi bukti sinergi cepat antara masyarakat maritim, TNI AL, dan kepolisian. Di lautan Kepulauan Seribu yang kerap membawa kejutan, koordinasi lintas sektor terbukti menjadi penyelamat nyawa.









