Pulau Kelapa Gencar Tata Kawasan Unggulan, Ada Apa?

Avatar photo

Pulau Kelapa — Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, kini menjadi sorotan setelah penataan kawasan unggulan yang terus digencarkan. Tujuannya: mempercantik lingkungan, meningkatkan kenyamanan publik, dan memperkuat identitas wisata lokal.

Lurah Pulau Kelapa, Muslim, menyebut bahwa penataan kawasan unggulan ini dilaksanakan di beberapa titik strategis seperti Jalan Perbatasan Pulau Kelapa dan Pulau Harapan, serta Jalan Lingkar Selatan.

Apa saja yang ditata? Mulai dari mural biota laut, ikon perbatasan, trotoar dan kawasan jalan, mural, penghijauan dengan tanaman hias, tugu ikon, hingga fasilitas untuk spot selfie. Semua dilakukan agar warga dan wisatawan merasa nyaman dan bisa memanfaatkan ruang publik dengan baik.

Proyek ini melibatkan PPSU, petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA), pertamanan, dan dukungan lokal dari RW serta warga sekitar. Kolaborasi berbagai pihak dianggap penting supaya pengerjaan dan pemeliharaan bisa berjalan lancar.

Sejak pengerjaan penataan kawasan unggulan triwulan II tahun 2024 hingga seterusnya, beberapa area sudah selesai dan mulai dimanfaatkan warga. Perbaikan estetika hingga fasilitas pendukung berjalan, dan warga menyatakan apresiasinya atas perubahan yang terlihat nyata.

Misalnya, tanaman-tanaman seperti ruellia, azalea, tabebuya dan kelapa hybrida ditanam di sisi jalan agar lingkungan lebih hijau dan teduh.

Warga RW 04 Pulau Kelapa menyebut bahwa spot-spot yang sudah ditata menjadi favorit warga untuk bersantai sore dan lokasi swafoto bagi pengunjung. “Lingkungan jadi lebih indah dan nyaman,” ujar beberapa warga.

Meski banyak yang selesai, ada beberapa bagian yang masih dalam proses perbaikan dan pemeliharaan. Lokasi yang paling banyak butuh perhatian adalah area pinggir pantai dan jalan perbatasan yang sering terpapar cuaca ekstrem.

Lurah Muslim berharap penataan ini tidak berhenti sebagai proyek fisik semata, tetapi membuahkan budaya menjaga lingkungan, kebersihan, dan estetika secara berkelanjutan. “Kami ingin Pulau Kelapa bukan hanya indah dilihat, tapi juga nyaman dirasakan,” katanya.

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!