Pulau Pramuka – Di bawah langit Kepulauan Seribu yang biru dan laut yang tenang, sepuluh warga Kelurahan Pulau Panggang menantang batas diri mereka dalam Pelatihan Sertifikasi Selam Open Water. Selama tiga hari, mereka tak hanya belajar menyelam, tetapi juga menyelami harapan baru: menjadi pemandu wisata, menjaga ekosistem laut, dan membuka peluang ekonomi di kampung halaman.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, LKM Panggang Wisata Bahari, dan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Ahmad Haerudin, pengurus LKM, menyebut pelatihan ini sebagai program tahunan yang bertujuan mengenalkan keterampilan menyelam kepada masyarakat lokal.
“Pelatihan ini bukan sekadar hobi. Ini bekal hidup, peluang kerja, dan cara mencintai laut dengan cara yang benar,” ujar Haerudin, Rabu (29/10/2025).
Materi pelatihan mencakup teori di kelas dan praktik di laut terbuka: pengenalan alat scuba, hand signal, buoyancy, mask dan regulator clearing, safety stop, navigasi, hingga penanganan kegawatdaruratan. Hasil penilaian akan dikirim ke Association Diving Scuba School International untuk mendapatkan sertifikasi A1.
Wakil Camat Kepulauan Seribu Utara, Yulihardi, menyampaikan dukungan penuh terhadap pelatihan ini. Menurutnya, semakin banyak pemandu selam lokal akan memperkuat potensi wisata bawah laut dan meningkatkan ekonomi warga.
Salah satu peserta, Alfa (20), mengaku terharu bisa mengikuti pelatihan secara gratis. “Ini mimpi saya sejak lama. Biayanya mahal kalau ikut sendiri. Tapi sekarang saya bisa belajar fisika selam, bahasa isyarat, dan teknik menyelam langsung di laut,” ujarnya.









