FMKS Dorong Pemkab Kepulauan Seribu Bentuk Dinas Pemuda dan Olahraga di Kepulauan Seribu

Avatar photo

Kepulauan Seribu — Forum Mahasiswa Kepulauan Seribu (FMKS) mendorong Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu untuk membentuk Dinas Pemuda dan Olahraga sebagai langkah strategis dalam memperbaiki kualitas pembinaan pemuda dan pengembangan prestasi olahraga di wilayah kepulauan.

Ketua Umum FMKS, Ibnu Nishwar, menilai bahwa selama ini perhatian terhadap sektor kepemudaan dan olahraga masih belum optimal karena tidak adanya perangkat daerah khusus yang menangani dua bidang tersebut secara terfokus. Akibatnya, banyak program berjalan tidak terarah dan tidak menyentuh seluruh pulau berpenduduk.

Menurutnya, kondisi fasilitas olahraga di beberapa pulau seperti Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, dan Pulau Tidung menunjukkan ketertinggalan yang cukup serius. “Lapangan yang tidak terawat, sarana terbatas, dan alat latihan yang tidak standar menjadi hambatan utama bagi perkembangan atlet muda,” ungkap Ibnu, Selasa (2/12/2025).

Ketua Umum FMKS, Ibnu Nishwar

Ia menjelaskan bahwa minimnya pelatih kompeten juga memperburuk situasi. Banyak pemuda berbakat tidak mendapatkan pendampingan yang tepat karena kurangnya tenaga pelatih yang memiliki sertifikasi atau pengalaman dalam pembinaan atlet.

Wakil Ketua I FMKS, Nages Bastiansyah, menegaskan bahwa persoalan ini terlihat jelas dari hasil Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) DKI Jakarta 2025. Dalam ajang tersebut, Kepulauan Seribu belum mampu menyumbang satu medali pun, menunjukkan perlunya perhatian lebih serius dari pemerintah daerah.

Nages menilai bahwa kegagalan tersebut bukan karena kurangnya potensi atlet, melainkan akibat absennya sistem pembinaan yang terstruktur. “Banyak bakat muda yang sebenarnya punya peluang besar, tapi tidak mendapatkan fasilitas dan pelatihan yang memadai,” ujarnya.

Wakil Ketua I FMKS, Nages Bastiansyah

FMKS menekankan bahwa pembinaan pemuda juga menghadapi tantangan yang sama. Keterbatasan akses antar-pulau serta minimnya ruang belajar dan ruang kreatif menyebabkan banyak pemuda tidak terlibat dalam kegiatan pemberdayaan maupun pelatihan kompetensi.

Ketua Umum FMKS, Ibnu Nishwar, menyampaikan bahwa tanpa adanya lembaga yang menangani khusus bidang pemuda dan olahraga, pembangunan sumber daya manusia di Kepulauan Seribu akan terus tertinggal dibanding wilayah lain di DKI Jakarta.

Ia menambahkan bahwa pembentukan Dinas Pemuda dan Olahraga dinilai sebagai kebutuhan mendesak agar kebijakan, anggaran, dan program pembinaan dapat dirancang lebih fokus serta merata hingga ke seluruh pulau berpenduduk.

FMKS berharap pemerintah daerah tidak menunda pengkajian usulan tersebut. Menurut mereka, langkah ini bukan hanya untuk meningkatkan prestasi olahraga, tetapi juga untuk membuka ruang kreatif, pemberdayaan, dan masa depan pemuda di Kepulauan Seribu.

Sebagai penutup, FMKS menyatakan siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah, komunitas pemuda, serta lembaga pendidikan dalam menyusun rekomendasi dan memberikan masukan agar pembentukan Dinas Pemuda dan Olahraga benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat di Kepulauan Seribu.

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!