UPR Pulau Lancang Mengharapkan Bantuan Wadah Budidaya untuk Meningkatkan Produksi Ikan

Avatar photo
Aktivitas budidaya ikan centang di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu selatan. (Foto: Naki)

Pulau Lancang – Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Pulau Lancang yang didampingi oleh Penyuluh Perikanan dan Sudin KPKP Kepulauan Seribu telah berhasil melakukan pendederan ikan kerapu cantang dari ukuran 3 cm hingga 10-11 cm. Namun, kekurangan wadah/bak budidaya menjadi hambatan utama dalam meningkatkan produksi ikan.

Dari 7.000 ekor bibit yang ditebar, sebanyak 5.040 ekor berhasil panen dan terjual dengan ukuran 10-11 cm. Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan produksi ikan kerapu cantang di Pulau Lancang, tetapi juga memberikan kemudahan bagi pembudidaya ikan di Kepulauan Seribu.

Menurut Ketua Kelompok Kerapu Pasir Putih Pulau Lancang, Mat Hariri, dengan adanya UPR ini, pembudidaya ikan tidak lagi kesulitan untuk membeli benih ikan. “Tingkat keberhasilan budidaya lebih tinggi karena benih yang dibeli sudah beradaptasi dengan lingkungan dan perairan budidaya,” tambahnya.

Nelayan budidaya ikan kerapu centang Pulau Lancang semanta berbudidaya meski kekerungan wadah. (Foto: Naki)

Selain itu, harga bibit ikan juga lebih murah, yaitu Rp1.000/cm, dibandingkan dengan bibit ikan yang biasa dibeli dari luar dengan harga Rp1.300-1.500/cm di Kepulauan Seribu.

Hasil penjualan bibit ikan kerapu cantang akan digunakan untuk kembali melakukan pendederan bibit kerapu cantang dari ukuran 3 cm hingga 10-15 cm.

Namun, UPR Pulau Lancang masih menghadapi kendala, yaitu kurangnya bak/wadah budidaya, sehingga produksi belum maksimal. Oleh karena itu, UPR Pulau Lancang mengharapkan bantuan wadah budidaya untuk meningkatkan produksi ikan.

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!