Sosok  

Maryadi: Penjaga Harmoni Alam Bawah Laut Kepulauan Seribu

Avatar photo
Maryadi. Dok. Facebook
Maryadi. Dok. Facebook

Di tengah debur ombak yang tiada henti, hidup seorang pria bernama Maryadi yang telah mencurahkan hampir seluruh hidupnya untuk menjaga keindahan alam bawah laut Kepulauan Seribu. Sebagai seorang penyelam berpengalaman, Maryadi adalah saksi bisu atas perubahan yang dialami oleh terumbu karang di wilayah ini—dari masa keemasannya hingga tantangan kerusakan yang dihadapi saat ini.

Maryadi tidak hanya seorang penyelam, tetapi juga seorang pemandu wisata yang penuh dedikasi. Ia kerap mengantar para wisatawan ke spot menyelam favorit seperti Karang Bongkok, Karang Tongkak, dan Kaliage. Dengan penuh semangat, ia menggambarkan keindahan biota laut, mulai dari karang Acropora yang memikat hingga ikan-ikan yang bermain di sela-sela terumbu karang.

“Setiap kali menyelam, rasanya seperti membaca kisah alam yang tak pernah habis,” katanya dengan senyum bangga.

Namun, bagi Maryadi, menyelam tidak sekadar menikmati keindahan. Ia merasa memiliki tanggung jawab untuk melindungi ekosistem laut yang telah memberinya begitu banyak. Maryadi adalah salah satu yang paling vokal dalam mengingatkan wisatawan tentang pentingnya tidak menyentuh atau menginjak karang.

“Kalau kita merusak hari ini, apa yang akan kita wariskan kepada generasi mendatang?” ujarnya dengan nada serius.

Tantangan terbesar yang dihadapi Maryadi bukan hanya kerusakan akibat aktivitas manusia, tetapi juga minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi terumbu karang. Bahkan, ada cerita mistis yang sering ia dengar tentang Karang Pemanggang, sebuah tempat yang dipercaya memiliki energi magis.

Maryadi selalu mengingatkan penyelam untuk menunjukkan rasa hormat kepada alam, baik melalui doa ataupun perilaku. “Alam itu seperti rumah kita sendiri. Kalau kita masuk tanpa izin, pasti ada yang terganggu,” tambahnya.

Kini, meski usianya semakin bertambah, semangat Maryadi untuk menjaga harmoni alam bawah laut Kepulauan Seribu tidak pernah surut. Baginya, karang-karang itu bukan sekadar pemandangan indah, tetapi juga warisan tak ternilai yang harus dijaga bersama.

Ia selalu berharap agar setiap penyelam yang ia pandu tidak hanya membawa pulang cerita indah, tetapi juga kesadaran untuk melindungi keindahan tersebut.

[poll id=”3″]

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!