*, Wisata  

Wisatawan Pulau Tidung Menurun! Jembatan Cinta Kehilangan Pesonanya?

Avatar photo
Lokasi Wisata Jembatan Cinta Pulau Tidung tampak sepi meski saat ini libur lebaran. 📷 ZM
Lokasi Wisata Jembatan Cinta Pulau Tidung tampak sepi meski saat ini libur lebaran. 📷 ZM

Pulau Tidung – Saat wisatawan ramai memadati Pulau Pari, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Harapan, kondisi berbeda terjadi di Pulau Tidung. Kunjungan wisata ke pulau ini mengalami penurunan signifikan, terutama saat libur Lebaran 2025.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cakrawala Tidung, Saifullah, menyebut bahwa salah satu penyebab utama berkurangnya minat wisatawan adalah minimnya objek wisata baru yang mampu menjadi daya tarik. Menurutnya, wisata Pulau Tidung masih bertumpu pada ikon lama seperti Jembatan Cinta, yang kini dianggap kehilangan pesonanya.

“Meski secara struktur bangunan sudah baik, desain jembatan saat ini justru mengurangi estetika dan nuansa keindahan seperti sebelumnya. Pagar di sepanjang badan jembatan membuat daya tariknya berkurang,” ungkap Saifullah.

Desain Jembatan Cinta dinilai kuran menjadi daya tarik wisata. 📷 ZM
Desain Jembatan Cinta dinilai kuran menjadi daya tarik wisata. 📷 ZM

Meski demikian, Saifullah menegaskan bahwa Jembatan Cinta bukan satu-satunya faktor menurunnya kunjungan ke Pulau Tidung. Namun, karena selama ini branding utama wisata pulau tersebut bergantung pada ikon ini, dampaknya cukup besar terhadap jumlah wisatawan.

Sebagai langkah antisipasi, Pokdarwis Cakrawala Tidung berencana melakukan sejumlah restorasi pantai agar Pulau Tidung kembali memiliki daya tarik wisata. Mereka bercermin pada kesuksesan Pulau Pari yang mampu memaksimalkan potensi Pantai Pasir Perawan untuk menarik lebih banyak wisatawan.

“Kami ingin ke depannya Pulau Tidung memiliki pantai wisata unggulan, sehingga wisatawan kembali tertarik berkunjung,” tambahnya.

Upaya revitalisasi ini diharapkan mampu mengembalikan Pulau Tidung sebagai destinasi favorit, sekaligus meningkatkan minat wisatawan untuk menikmati keindahan alam dan budaya setempat.

[poll id=”3″]

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!