KEPULAUAN SERIBU – Tren peningkatan kasus diabetes di Indonesia menjadi perhatian serius kalangan medis, termasuk di wilayah Kepulauan Seribu.
Data International Diabetes Federation (IDF) mencatat, Indonesia menempati peringkat ketujuh dunia dalam jumlah penderita diabetes pada 2015. Namun pada 2021, Indonesia naik ke posisi kelima dengan estimasi lebih dari 19 juta penderita.
Menanggapi hal ini, dr. Nur Rahmah Oktariani, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Kepulauan Seribu, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran terhadap pengelolaan penyakit diabetes secara dini.
“Ini bukan hanya masalah nasional, tapi juga menjadi perhatian di wilayah seperti Kepulauan Seribu. Edukasi tentang pola hidup sehat harus dimulai sejak sekarang,” ujarnya seperti dikutip dari Podcast Radio Kepulauan Seribu (RKS) Minggu (13/4).
dr. Nur menjelaskan, diabetes merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Gejala yang umum meliputi sering buang air kecil, rasa haus berlebihan, dan penurunan berat badan yang tidak wajar.
“Seseorang yang memiliki kadar gula darah puasa di atas 126 mg/dL sebaiknya segera melakukan pemeriksaan lanjutan,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa penyebab utama diabetes umumnya berkaitan dengan pola makan tinggi gula dan karbohidrat, kurang olahraga, serta gangguan pada fungsi insulin tubuh.
“Penerapan pola makan seimbang, rutin berolahraga, dan mematuhi pengobatan dari dokter sangat penting untuk mencegah komplikasi,” tambahnya. Aktivitas seperti joging, jalan kaki, atau berenang dianjurkan dilakukan secara teratur.
Dia juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan kadar gula darah secara berkala, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga penderita diabetes atau berusia di atas 40 tahun.









