*, Sosok  

Selalu Ada Fadjar: Fajar Harapan untuk Kepulauan Seribu yang Lebih Maju

Avatar photo
Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar churniawan. 📷 Istimewa
Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar churniawan. 📷 Istimewa

Di tengah deburan ombak dan semburat sinar mentari pagi yang menembus kabut, terlihat sosok yang bagaikan fajar—selalu ada Fadjar. Begitu pun nama beliau, Muhammad Fadjar Churniawan, yang kini berdiri sebagai Bupati Kepulauan Seribu dengan semangat membangkitkan harapan baru bagi ribuan jiwa di antara gugusan pulau.

Di setiap sudut wilayah, dari dermaga nelayan yang riuh penuh canda hingga lorong-lorong di mana para nelayan bersenda gurau, menggosipkan ikan-ikan yang mulai malu-malu mendatangi pancing, kehadiran Fadjar menyiratkan janji perubahan dan kemajuan yang tak pernah surut.

Lahir dari dinamika pemerintahan Jakarta Selatan, Fadjar mengukir perjalanan karirnya sejak tahun 1998. Ia menapaki setiap langkah di koridor birokrasi, mulai dari posisi staf di Sekretariat Kota Administrasi hingga menduduki jabatan Camat Pesanggrahan, di mana ia selalu turun ke lapangan untuk benar-benar mendengarkan cerita dan harapan masyarakat.

Pengalaman-pengalaman ini menyematkan keyakinan bahwa setiap angka dalam laporan memiliki wajah dan cerita yang menyentuh relung hati.

Ketika dipercaya sebagai Wakil Bupati Kepulauan Seribu dan akhirnya dilantik sebagai Bupati pada Mei 2025 oleh Gubernur DKI Jakarta, Fadjar tampil bukan sebagai sosok yang bersarafan formal, melainkan sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat.

Pada hari pelantikannya, ia memilih cara sederhana: naik bus TransJakarta dari Tavia Heritage Hotel. Tindakan itu, seolah mengatakan bahwa ia ingin berada di tengah-tengah perjalanan kehidupan masyarakat, bukan terisolasi di ruang kantor.

Fadjar tahu bahwa pembangunan bukan hanya tentang gedung-gedung megah atau jembatan beton, melainkan tentang memenuhi kebutuhan mendasar masyarakat.

Dari dermaga nelayan di mana tawa dan senda gurau mengiringi cerita tentang ikan-ikan yang kini enggan mendekati pancing, hingga simpul-simpul kehidupan lain di pulau-pulau yang tertidur indah, beliau melihat potensi untuk mengubah tantangan menjadi peluang.

Dalam kunjungannya ke masing-masing pulau, ia tidak hanya memantau infrastruktur, tetapi juga menyelami kehidupan sehari-hari—merasakan denyut nadi masyarakat yang berharap akan keadilan, kesejahteraan, dan kedekatan dengan pemimpin.

Salah satu program unggulan yang langsung mendapatkan perhatian Fadjar adalah perbaikan sistem Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) untuk memastikan setiap tetes air yang mengalir adalah air bersih.

Tidak puas hanya dengan membaca laporan, Fadjar turun langsung ke lokasi, berbincang dengan teknisi dan tokoh masyarakat, merumuskan solusi agar setiap warga, tak terkecuali yang tinggal di pulau-pulau terpencil, mendapatkan haknya atas air bersih.

Langkah ini mencerminkan tekad beliau untuk menjadikan pembangunan sebagai jembatan menuju kehidupan yang lebih layak.

Di tengah semua itu, semangat kemanusiaan menjadi landasan kepemimpinannya. Pada tahun 2024, di saat bencana dan krisis menguji ketangguhan bangsa, Fadjar memimpin kampanye penggalangan dana bersama Palang Merah Indonesia (PMI).

Dengan keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat—dari pejabat tinggi hingga warga biasa—suasana haru tercipta ketika target donasi pun dilampaui. Dana yang terkumpul bukan hanya angka semata, melainkan nyala harapan yang menyinari jalan bagi mereka yang sedang dilanda bencana.

“Kita bersama bisa mengatasi badai, karena hati yang peduli adalah kekuatan yang menyatukan,” ucapnya, menggetarkan setiap jiwa yang mendengarnya.

Tak hanya fokus pada aspek kemanusiaan, Fadjar juga menghadirkan kebijakan transparansi sebagai pilar utama pemerintahannya.

Ia percaya, kepercayaan publik tumbuh dari keterbukaan. Melalui penerapan sistem informasi publik yang lebih modern, setiap kebijakan, penggunaan anggaran, dan capaian pembangunan kini dapat diakses oleh seluruh masyarakat.

“Pemerintahan yang terbuka adalah fondasi bagi hubungan yang harmonis antara aparat dan masyarakat,” tegasnya dalam sebuah rapat terbuka, membumikan harapan bahwa setiap layanan publik harus dipertanggungjawabkan secara menyeluruh.

Pada sisi pemberdayaan ekonomi, beliau tak lupa mengusung program pelatihan kewirausahaan dan dukungan bagi usaha kecil menengah (UKM) agar masyarakat tidak lagi bergantung semata pada sektor pariwisata.

Dengan potensi alam Kepulauan Seribu yang melimpah, Fadjar menginisiasi pembangunan destinasi wisata baru, salah satunya di Pulau Kucing, yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan ekonomi lokal secara kreatif.

Di balik setiap kebijakan dan program yang dirancang, tersimpan narasi tentang keberanian dan empati. Fadjar tidak hanya mencetak prestasi di atas kertas, tetapi juga menyulam mimpi melalui setiap langkah nyata.

Dari dermaga yang dipenuhi canda tawa nelayan tentang ikan-ikan pemalu hingga pertemuan hangat di balai warga, ia menyadari bahwa perubahan sejati dimulai dari kepercayaan dan kebersamaan.

Kini, di bawah langit yang mulai memerah menjelang senja, Kepulauan Seribu merasakan getar semangat baru. Di balik setiap ombak yang menerpa, tersimpan tekad seorang pemimpin yang percaya bahwa dengan kerja keras, empati, dan transparansi, wilayahnya akan melaju menuju kemajuan yang lebih merata dan sejahtera.

Dengan setiap fajar yang menyingsing, Muhammad Fadjar Churniawan terus melangkah, menata masa depan sebuah komunitas yang tumbuh dari semangat gotong royong dan integritas yang tak tergoyahkan.

Di sinilah harapan baru menanti—selalu ada Fadjar, fajar harapan bagi Kepulauan Seribu yang lebih maju.

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!