Pulau Pramuka — Jakarta Barrier Free Tourism (JBFT) menyoroti masih minimnya fasilitas umum ramah difabel di kawasan wisata Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Penilaian ini disampaikan langsung saat kunjungan komunitas tersebut ke pulau pada Sabtu (17/5/2025).
Koordinator Komunikasi Publik JBFT, Rade Bunga, mengatakan bahwa sebagian besar fasilitas publik, termasuk kantor pemerintahan dan rumah sakit, belum memenuhi standar aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
“Kami sudah mengunjungi Kantor Bupati Kepulauan Seribu dan RSUD. Fasilitas untuk akses difabel sangat minim, kurang mendukung,” ungkap Rade, yang juga merupakan pengguna kursi roda.
Dalam kunjungan itu, JBFT membawa 35 peserta dengan berbagai jenis disabilitas, 14 di antaranya menggunakan kursi roda. Mereka mengalami berbagai kendala saat mengakses ruang publik dan fasilitas umum di pulau yang menjadi pusat administrasi Kabupaten Kepulauan Seribu itu.

Salah satu peserta, Danu menyampaikan harapannya agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan perhatian lebih pada aksesibilitas wisata untuk penyandang disabilitas, khususnya di wilayah Kepulauan Seribu.
“Kami rutin berwisata dan sangat membutuhkan akses-akses khusus. Kami berharap Kepulauan Seribu, yang juga bagian dari Jakarta, dapat menjadi wilayah yang inklusif dan ramah difabel,” ujar Danu, pensiunan Kementerian Perhubungan RI.
JBFT sendiri merupakan komunitas wisata inklusif yang secara konsisten mendorong kebijakan pariwisata yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
Rade menegaskan bahwa sektor pariwisata yang inklusif bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga peluang ekonomi besar yang harus dilirik pemerintah daerah.
“Wisata untuk semua adalah hak, bukan fasilitas tambahan. Kami berharap ada pembenahan serius dari Pemprov DKI,” tegasnya.









