Kepulauan Seribu — Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan menegaskan pentingnya data statistik yang akurat, mutakhir, dan mudah diakses untuk mendukung pembangunan di wilayah kepulauan. Hal ini ia sampaikan saat membuka Pembinaan Statistik Sektoral Seri II yang digelar di Gedung Mitra Praja, Senin (19/05/2025).
“Data statistik harus dapat dipertanggungjawabkan dan terbuka untuk publik. Ini penting agar pembangunan bisa dirancang, dimonitor, dan dievaluasi secara tepat,” ujar Fadjar dalam sambutannya di hadapan sekitar lima puluh ASN peserta pembinaan.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari seri pertama yang diselenggarakan oleh BPS Kepulauan Seribu, dan dihadiri oleh Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta Nurul Hasanudin, Kepala BPS Kepulauan Seribu Alfhonso Triantoro, serta perwakilan dari seluruh SKPD dan UKPD.
Fadjar menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi, termasuk peran aktif Dinas Kominfotik sebagai Walidata serta seluruh perangkat daerah dalam mendukung penguatan Sistem Statistik Nasional (SSN) dan program Satu Data Indonesia (SDI).
“Pembinaan statistik sektoral akan terus digelar secara bertahap dan menyasar langsung seluruh SKPD. Fokusnya adalah standardisasi, keterbandingan data, dan pemanfaatan maksimal untuk pembangunan yang lebih tepat sasaran,” tambah Fadjar.
Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Nurul Hasanudin, menyoroti pentingnya membangun ekosistem data yang terhubung dan terintegrasi. Menurutnya, data harus menjadi landasan inovasi dan pengambilan keputusan di era digital.
“Ekosistem data adalah kunci untuk menghadapi tantangan masa depan. Kepulauan Seribu sudah melangkah ke arah yang tepat,” kata Nurul.
Sementara itu, Kepala BPS Kepulauan Seribu, Alfhonso Triantoro, menambahkan bahwa statistik sektoral sangat vital untuk perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah. Ia menyebut pembinaan ini juga bertujuan meningkatkan pemahaman perangkat daerah tentang tata kelola data yang sesuai standar nasional.
“Dengan statistik yang terkoordinasi dan terstandar, manfaatnya tak hanya untuk pemerintah, tetapi juga bisa dirasakan masyarakat,” tegas Alfhonso.
Dalam pembinaan ini, peserta dibekali materi seperti Identifikasi Kegiatan Statistik, Satu Data Indonesia, Proses Bisnis Statistik, hingga pemahaman kelembagaan dalam sistem statistik nasional. Diharapkan, seluruh ASN di Kepulauan Seribu makin siap dalam mendukung pembangunan berbasis data yang akurat dan terbuka.









