Pulau Kelapa — Sejumlah warga Pulau Kelapa mengeluhkan aksi ugal-ugalan remaja tanggung yang menjadikan jalan tanggul sebagai lintasan balap liar pada malam hari.
Suara bising dan kecepatan motor di jalur sempit menimbulkan keresahan serta kekhawatiran akan potensi kecelakaan.
Sadeli (54), warga yang tinggal di tepi tanggul, menyebut kebut-kebutan tidak terjadi tiap malam, namun sangat mengganggu.
“Takutnya ada anak-anak tiba-tiba nyebrang, bisa bahaya,” katanya, Jumat (18/4).
Ia sempat berinisiatif membuat undakan portable, namun upaya itu sia-sia karena selalu dicabut.
“Sudah empat kali saya pasang, tapi mereka copot lagi. Harapan saya, sebelum ada korban, mohon aparat atau kelurahan bisa bertindak,” tambah Sadeli.
Buhari (49), warga lainnya, menyebut aksi ini sangat membahayakan karena jalan tanggul hanya selebar 1,5 meter.
Sisi luar langsung menghadap laut dangkal, sementara sisi dalam dipenuhi bebatuan dan rumah semi permanen.
“Kalau salah sedikit, bisa jatuh ke laut atau menabrak rumah,” ujarnya prihatin.
Kondisi ini menunjukkan pentingnya pengawasan lebih intensif, terutama pada malam hari.
Warga berharap ada patroli rutin atau penghalang tetap agar akses tersebut tidak disalahgunakan.









