Jakarta — Bank DKI saat ini tengah melakukan pemeliharaan sistem yang berdampak pada layanan transfer antarbank dan QRIS. Meski layanan ATM masih beroperasi normal, nasabah mengeluhkan gangguan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim, menegaskan bahwa pemeliharaan sistem ini dilakukan demi menjaga keamanan dana nasabah. “Justru ini bentuk kehati-hatian agar tidak ada risiko bagi transaksi nasabah,” ujarnya, Senin (7/4).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memantau perkembangan ini. “Gubernur dan Wakil Gubernur terus berkoordinasi dengan Bank DKI untuk memastikan layanan kembali normal,” kata Chico Hakim.
Menanggapi rumor terkait dugaan serangan siber yang beredar, pihak Pemprov DKI menyatakan belum ada informasi resmi mengenai hal tersebut. “Kami belum menerima laporan soal indikasi serangan siber terhadap Bank DKI,” tegas Chico.
Bank DKI sendiri memastikan bahwa data dan dana nasabah tetap aman selama periode pemeliharaan. “Kami berkomitmen untuk menyelesaikan setiap kendala yang dialami nasabah sebaik-baiknya,” ungkap perwakilan manajemen Bank DKI.
Nasabah yang mengalami kesulitan dalam bertransaksi disarankan untuk menghubungi Call Center Bank DKI atau mengunjungi kantor cabang terdekat. “Kami membuka ruang komunikasi bagi nasabah yang mengalami kendala dalam transaksi,” tambahnya.
Bank DKI juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap modus penipuan digital. “Gunakan kanal resmi untuk memperoleh informasi dan hindari akses dari sumber yang tidak terpercaya,” imbaunya.
[poll id=”3″]









