Pulau Pari — SDN Pulau Pari 01 Pagi tengah memantapkan langkah untuk meraih predikat Sekolah Adiwiyata, program nasional yang mendorong terciptanya sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.
Langkah ini mendapat dukungan dari Fakultas Sains dan Teknologi Institut Kesejahteraan Teknologi Jakarta (IKTJ), melalui kolaborasi langsung di lapangan.
Dekan Fakultas Saintek IKTJ PKP DKI Jakarta, Dr. Faisal M. Jasin, ST, M.Si, menyebut keterlibatan pihak kampus merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam membentuk karakter sekolah yang peduli lingkungan.
“Adiwiyata bukan sekadar penghijauan, tapi perubahan cara pikir dan budaya hidup seluruh warga sekolah,” tegas Dr. Faisal di sela-sela kegiatan pembinaan, baru-baru ini.
Pendampingan yang dilakukan meliputi edukasi guru dan siswa, penyusunan program lingkungan, audit sederhana pengelolaan sampah, serta integrasi materi lingkungan ke dalam pembelajaran.
Kolaborasi lintas sektor ini diyakini menjadi kunci sukses mewujudkan sekolah ramah lingkungan yang berkelanjutan.
Kepala SDN Pulau Pari 01 Pagi, Trimo, SPd. mengapresiasi dukungan dari IKTJ. “Arahan dari akademisi sangat membuka wawasan kami. Ini jadi dorongan besar untuk benar-benar serius mengelola program Adiwiyata di sekolah,” ungkapnya.
Sebagai wilayah kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, Pulau Pari dinilai penting untuk menjadi pionir dalam pendidikan lingkungan hidup.
Dengan mengedepankan partisipasi siswa, guru, dan masyarakat sekitar, sekolah diharapkan menjadi pusat perubahan perilaku ramah lingkungan.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi model kemitraan strategis antara perguruan tinggi dan sekolah dasar, untuk memperkuat pembangunan karakter cinta lingkungan sejak dini—terutama di wilayah-wilayah terpencil dan pesisir.
Dengan pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan, SDN Pulau Pari 01 Pagi kini bersiap menjadi sekolah Adiwiyata yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tanggap terhadap isu lingkungan global.
