*, Sosok  

Dukung PMI, Ruhani Nitiyudo Siap Terjun dalam Gerakan Kemanusiaan

Avatar photo

JAKARTA — Kepedulian terhadap sesama tak hanya lahir dari empati, tapi juga dari aksi nyata. Hal itu ditunjukkan oleh Ruhani Nitiyudo, CEO The Antheia Project, yang turut mendukung kegiatan Penggalangan Dana Kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) Kepulauan Seribu Tahun 2025.

Ruhani hadir sebagai tokoh muda yang tak hanya aktif dalam isu lingkungan, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat terhadap gerakan kemanusiaan. Dalam perbincangan bersama Ketua Bulan Dana PMI Kepulauan Seribu, Aceng Zaeni, Ruhani menyampaikan keinginannya untuk terlibat langsung dalam berbagai kegiatan kemanusiaan di wilayah kepulauan.

“Saya ingin ikut dalam pelatihan pertolongan pertama, pengembangan relawan, dan aksi-aksi yang menyentuh langsung masyarakat. Kepulauan Seribu punya tantangan khusus, dan saya ingin jadi bagian dari solusi,” ujar Ruhani.

Aceng Zaeni menyambut baik semangat tersebut. Menurutnya, partisipasi tokoh muda seperti Ruhani sangat penting untuk memperluas jangkauan gerakan PMI, terutama dalam membangun kesadaran lintas generasi.

“Bulan Dana bukan sekadar penggalangan dana, tapi juga penggalangan semangat. Kehadiran Ruhani menjadi bukti bahwa gerakan kemanusiaan bisa menyatukan banyak pihak,” ujar Aceng, seraya menyerahkan sebuah kaligrafi sebagai bentuk apresiasi kepada Ruhani.

Plt. Ketua PMI Kepulauan Seribu, A. Furqon, turut mendampingi dalam pertemuan tersebut. Ia menyampaikan bahwa PMI terbuka terhadap kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan organisasi lingkungan seperti The Antheia Project.

“Kami melihat potensi besar dalam kolaborasi ini. Ruhani membawa perspektif lingkungan yang sangat relevan dengan tantangan kemanusiaan di wilayah pesisir,” ujar Furqon.

Sebelum terlibat dalam kegiatan PMI, Ruhani telah menunjukkan kepeduliannya melalui aksi nyata. Ia pernah menyalurkan ribuan air minum kemasan galon kepada masyarakat Kepulauan Seribu. Bantuan tersebut disalurkan melalui jaringan komunitas lokal dan relawan lingkungan.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bagian dari misi sosial The Antheia Project, organisasi yang ia dirikan sejak 2020. Berbasis pada semangat sosial kewirausahaan, The Antheia Project aktif mengedukasi masyarakat tentang gaya hidup berkelanjutan, pengelolaan sampah, dan rehabilitasi ekosistem laut.

Salah satu kampanye unggulan mereka adalah #SayNoToStyrofoam, yang telah menjangkau ribuan pelajar dan komunitas muda di berbagai daerah. Ruhani percaya bahwa perubahan gaya hidup harus dimulai dari kesadaran individu dan didukung oleh kebijakan publik.

Dalam catatan akhir tahun 2024, The Antheia Project mencatat keberhasilan dalam mengurangi penggunaan styrofoam di beberapa wilayah pesisir, termasuk Kepulauan Seribu. Mereka juga aktif dalam kegiatan beach clean-up dan edukasi dampak plastik terhadap biota laut.

Ruhani, yang saat ini sedang menempuh studi Sustainable Development di Murdoch University melalui Open Universities Australia, menyebut bahwa pendidikan dan aksi lapangan harus berjalan beriringan. Ia ingin membawa pendekatan ilmiah ke dalam gerakan komunitas.

“Saya belajar untuk memahami sistem, tapi saya juga ingin menyentuh manusia. PMI adalah mitra ideal untuk itu, karena mereka hadir langsung di tengah masyarakat,” tambahnya.

Kegiatan Bulan Dana PMI Kepulauan Seribu Tahun 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara lembaga kemanusiaan dan organisasi lingkungan. Ruhani berharap, langkah kecil ini bisa menjadi awal dari gerakan besar yang menyatukan kemanusiaan dan keberlanjutan.

Dengan semangat muda, ilmu yang terus diasah, dan aksi nyata di lapangan, Ruhani Nitiyudo menjadi contoh bahwa kepedulian bukan sekadar wacana, tapi kerja bersama yang menyentuh kehidupan nyata masyarakat. Dari Kepulauan Seribu, ia mengirim pesan: bumi dan manusia harus dijaga bersama.

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!