*, Wisata  

Dulu Jadi Ikon Wisata, Kondisi Pantai Cikaya Kini Memprihatinkan

Avatar photo
Dulu Jadi Ikon Wisata, Kondisi Pantai Cikaya Kini Memprihatinkan
Gambar merupakan foto lama yang diambil dari google image (red.)

Panggang – Pantai Cikaya di Pulau Karya, Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara, yang dahulu menjadi daya tarik wisata, kini kondisinya memprihatinkan. Hal ini telah menjadi sorotan pemandu wisata dan pengunjung, sehingga mendorong upaya perbaikan.

Sekretaris Kelurahan Pulau Panggang, M. Nuralim, menyatakan kondisi Pantai Cikaya yang memprihatinkan dan menyatakan perlunya perbaikan. Ia menyampaikan bahwa keluhan tersebut juga datang dari warga, khususnya pemandu wisata yang menjadikan Pantai Cikaya sebagai destinasi wisata di Pulau Panggang.

“Sejak Desember tahun lalu, banyak pelaku jasa wisata di Pulau Pramuka mengadukan kondisi Pantai Cikaya. Memang, kondisinya perlu perbaikan,” ungkap M. Nuralim kepada beritapulauseribu.net, Minggu 26 Januari 2025

Ia menambahkan bahwa Kelurahan Pulau Panggang akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk segera melakukan perbaikan.

“Kami telah mengusulkan untuk mengadakan rapat koordinasi di tingkat kabupaten mengenai rencana perbaikan Pantai Cikaya,” jelasnya.

Salah satu Pemandu Wisata di Pulau Pramuka, Basir, menyayangkan kondisi Pantai Cikaya saat ini. Ia berharap ada tindakan perbaikan agar pantai tersebut dapat kembali menjadi destinasi wisata yang menarik.

Baca Juga :  Plt. Bupati Tinjau SWRO & BWRO: Langkah Konkret Pastikan Air Bersih di Pulau Panggang & Pulau Kelapa

“Sangat disayangkan jika dibiarkan terus, padahal jika dibenahi bisa menjadi pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Pramuka,” ujar Basir.

Kondisi Pantai Cikaya yang memprihatinkan terlihat dari tumpukan sampah dan instalasi seni yang rusak dan berkarat di sepanjang pantai berpasir putih tersebut.

Padahal, pada tahun 2020, Pantai Cikaya telah direvitalisasi oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu dan diharapkan menjadi destinasi wisata yang ikonik di Kepulauan Seribu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *