Kepulauan Seribu — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu menyatakan dukungan penuh atas rencana peresmian Gedung Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kepulauan Seribu yang akan digelar pada 12 Juni 2025 mendatang.
Gedung baru yang terletak di Jalan Nusi No. 18, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan ini digadang-gadang akan menjadi pusat aktivitas kemanusiaan yang lebih solid dan terstruktur di wilayah kepulauan.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra) Kabupaten Kepulauan Seribu, Alawi, mengatakan bahwa keberadaan gedung ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat peran PMI sebagai mitra pemerintah dalam pelayanan sosial dan kemanusiaan.
“Kami berharap PMI bisa lebih eksis dan optimal dalam menjalankan fungsinya di Kepulauan Seribu,” ujar Alawi, Kamis (29/5/2025).
Selain sebagai kantor pusat koordinasi, Gedung Markas PMI ini juga dirancang untuk menjadi ruang pembinaan dan pengembangan relawan, serta pusat kegiatan kemanusiaan seperti pelatihan tanggap bencana, donor darah, hingga edukasi kesehatan masyarakat.
“Manfaatkan fasilitas ini sebagai tempat lahirnya relawan-relawan tangguh dan pengabdian yang berdampak luas,” tambahnya.

Ketua PMI Kepulauan Seribu, Fahrullah, turut menyampaikan rasa syukur atas realisasi pembangunan markas ini. Ia menyebut, keberadaan markas PMI di Pulau Untung Jawa adalah hasil kolaborasi banyak pihak, termasuk dukungan dari PMI Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, serta bantuan donasi dari sejumlah mitra seperti PT Pegadaian, PT Bridgestone, dan donatur lainnya.
“PMI sudah hampir 15 tahun berkiprah di Kepulauan Seribu. Baru tahun ini kami bisa memiliki markas sendiri yang representatif. Ini bukti bahwa kolaborasi nyata bisa melahirkan perubahan besar,” ungkap Fahrullah.
Dengan adanya markas baru, PMI Kepulauan Seribu akan mengintensifkan berbagai program kemanusiaan yang langsung menyentuh masyarakat. Fokus utamanya adalah memperkuat kesiapsiagaan bencana, pelayanan kesehatan dasar, serta edukasi kemanusiaan di pulau-pulau permukiman.
“Kami akan terus mendorong relawan untuk aktif dan hadir di tengah masyarakat. Markas ini akan menjadi pusat koordinasi semua kegiatan sosial kami, agar lebih terencana dan terukur,” lanjut Fahrullah.
Pemerintah daerah berharap kehadiran markas ini bisa menjadi pemicu semangat baru bagi seluruh komponen PMI, khususnya relawan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memperluas jangkauan kegiatan kemanusiaan.
Tidak hanya itu, gedung markas ini juga diharapkan menjadi titik awal penguatan sistem manajemen kebencanaan di wilayah pesisir. Mengingat karakteristik Kepulauan Seribu yang rawan bencana, keberadaan markas PMI dinilai sangat krusial dalam mempercepat respon darurat dan membangun ketahanan komunitas.
Dengan semangat kolaboratif dan infrastruktur yang kini lebih memadai, PMI Kepulauan Seribu siap melangkah ke fase baru dalam kiprah kemanusiaannya—lebih siap, lebih cepat, dan lebih dekat dengan masyarakat yang membutuhkan.









