Pulau Tidung — Penanganan sampah di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan, tengah jadi sorotan warga. Pasalnya, armada gerobak motor (germor) yang selama ini diandalkan untuk mengangkut sampah, kini banyak yang tak lagi berfungsi.
Hasilnya, tumpukan sampah makin sering terlihat, sementara pengangkutan ke tempat pembuangan akhir jadi lambat.
Keluhan warga disampaikan langsung oleh Ketua LMK Pulau Tidung, Mashud Hamid, yang menyebut persoalan ini bukan hal baru. “Masalah ini sudah cukup lama, warga sudah banyak yang mengeluhkan soal itu,” ujarnya, Kamis (15/5).
Mashud menilai, kondisi ini mestinya bisa diantisipasi jika ada perhatian lebih dari pihak kelurahan. Menurutnya, perawatan germor adalah tanggung jawab penting agar kegiatan operasional pengangkutan sampah tidak terganggu.
“Kasihan juga petugas PPSU kalau harus mengangkut sampah tanpa dukungan armada. Kalau rusak, ya diperbaiki. Ada dananya, kan,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Sekretaris Kelurahan Pulau Tidung, Moh. Zaidan Waliulu, tak menampik kondisi genting armada germor di wilayahnya. Dari enam unit yang tersedia, hanya satu unit yang masih bisa dipakai—dan itu pun dengan kondisi seadanya.
“Beberapa suku cadang diambil dari germor lain yang sudah rusak,” katanya.
Zaidan menyebut bahwa pihaknya telah mengajukan pengadaan empat unit germor baru untuk anggaran tahun 2026. Meski begitu, ia mengakui bahwa untuk saat ini, pihak kelurahan hanya bisa memaksimalkan sumber daya yang ada.
“Insya Allah, tahun 2026 kami usulkan tambahan unit. Untuk sementara, penanganan sampah tetap kami upayakan semaksimal mungkin,” tegasnya.
Kondisi ini menjadi pengingat penting bahwa urusan pengelolaan sampah tak hanya soal kebersihan, tapi juga soal dukungan infrastruktur. Tanpa armada yang memadai, kerja lapangan jadi tak seimbang. Dan yang paling terdampak tetap masyarakat.









