
Di tepi pantai Karang Beras, mereka diikat dengan batu besar agar tubuh mereka tak mungkin kembali ke permukaan. Lalu, satu per satu, mereka dilemparkan ke laut yang bergemuruh. Tidak ada perlawanan, hanya sunyi yang menyelimuti momen itu. Perlahan-lahan, laut menelan mereka, membawa serta misteri dan kutukan yang telah menghantui Pulau Panggang selama berbulan-bulan.
Setelah malam itu, keanehan di Pulau Panggang perlahan menghilang. Tidak ada lagi kematian misterius, tidak ada lagi suara-suara ganjil di malam hari. Namun, mereka yang mengalami kejadian ini tak akan pernah melupakannya.
Di akhir wawancara, saksi yang kini telah menjadi tokoh masyarakat di Pulau Panggang mengatakan dengan nada serius, “Jika itu tidak dihentikan, mungkin seluruh warga Pulau Panggang saat itu akan habis.”
Namun, saksi itu juga menambahkan, “Ini hanya sebagian kecil dari cerita yang saya ingat. Banyak hal lain yang terjadi pada masa itu, tetapi demi menjaga nama baik dan melindungi pihak-pihak tertentu, saya memilih untuk tidak menceritakannya secara lengkap. Ada rahasia-rahasia yang lebih gelap, yang mungkin lebih baik tetap tersembunyi.”
Beberapa dekade kemudian, seorang penyelam lokal menemukan rantai bambu tua yang terjerat di antara karang-karang di perairan Pulau Karang Beras. Saat ia menyentuhnya, air di sekitarnya tiba-tiba berubah dingin menusuk tulang. Ia mendengar bisikan samar, seperti seseorang memanggil namanya dari kedalaman laut…
Beberapa minggu setelah penemuan itu, nelayan di sekitar Pulau Karang Beras mulai melaporkan hal aneh. Jaring mereka sering ditemukan kosong, meskipun air di sana dikenal subur. Dan pada malam-malam tertentu, mereka melihat bayangan hitam berdiri di tepi pantai, memandangi Pulau Panggang dari kejauhan…
Apakah rahasia-rahasia yang disimpan oleh saksi benar-benar aman? Ataukah ada kekuatan lain yang berusaha membuka kembali luka lama?

Apa ini mmg kisah nyata atau fiksi, serem juga ya
Terima kasih komentarnya ibu Diah, warga Pulau Panggang di usia 30 tahun-nan pasti tau kisah ini.