Pulau Kelapa – Upaya ketahanan pangan bagi masyarakat terus digalakkan di berbagai wilayah, termasuk di Kelurahan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara. Pada Senin (3/2/2025), tim pengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Nyiur Melambai mengadakan program penanaman sayuran dengan pola hidroponik serta pembibitan ikan konsumsi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan bahan pangan bergizi guna menunjang tumbuh kembang balita serta menjadi asupan sehat bagi ibu hamil.
Lurah Pulau Kelapa, Muslim, menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah nyata dalam meningkatkan ketahanan pangan lokal. “Kami berharap masyarakat dapat ikut serta secara aktif dalam program ini, sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara luas. Pemanfaatan perkarangan rumah untuk pertanian kota menjadi solusi yang tepat bagi wilayah dengan lahan terbatas seperti di Kepulauan Seribu,” ujarnya.
Menurut Bendahara RPTRA Nyiur Melambai, Tri Putri Bintari, metode hidroponik dipilih karena lebih efisien dalam penggunaan lahan dan air. “Dengan sistem hidroponik, sayuran seperti kangkung, bayam, dan selada dapat tumbuh lebih cepat dan bebas dari penggunaan pestisida berbahaya. Selain itu, pembibitan ikan konsumsi seperti lele dan nila juga dilakukan untuk menyediakan sumber protein bagi masyarakat,” katanya.
Hidroponik sebagai metode bertani tanpa tanah menjadi solusi urban farming yang dapat diterapkan di lingkungan perkotaan dan pesisir seperti Pulau Kelapa. Dengan media air yang telah diperkaya nutrisi, tanaman dapat tumbuh subur meski tanpa lahan luas. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pangan lokal serta mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar pulau.
Selain tanaman hidroponik, pembibitan ikan konsumsi juga menjadi bagian penting dalam program ini. Dengan kolam sederhana yang ditempatkan di sekitar RPTRA, masyarakat dapat belajar membudidayakan ikan sebagai sumber protein alternatif yang lebih mudah dijangkau. “Kami ingin masyarakat tidak hanya mengonsumsi hasil panen, tetapi juga mampu membudidayakan sendiri untuk kebutuhan jangka panjang,” tambah Tri Putri Bintari.
Diharapkan, hasil panen dari hidroponik dan ikan konsumsi ini dapat berkontribusi pada Program Pemenuhan Makanan Utama (PMU), khususnya bagi balita dan ibu hamil. Pangan sehat dan bergizi menjadi faktor utama dalam mendukung tumbuh kembang anak serta menjaga kesehatan ibu hamil di Pulau Kelapa.
Muslim juga menegaskan bahwa program ini tidak hanya sebagai upaya ketahanan pangan, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi warga. “Kami ingin masyarakat bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Selain itu, kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan urban farming berbasis komunitas,” katanya.
Program ini mendapat respons positif dari warga sekitar, terutama ibu-ibu yang aktif dalam kegiatan di RPTRA. Mereka mengapresiasi adanya kegiatan yang memberikan edukasi sekaligus manfaat langsung bagi kesejahteraan keluarga.