Pulau Pramuka – Mahasiswa Biologi ITB menggelar kuliah lapangan di Taman Nasional Kepulauan Seribu pada 10-11 Mei 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari ekosistem laut serta kondisi sosial masyarakat pesisir.
Didampingi oleh dosen pengampu dan tim asisten, mahasiswa menerapkan metode penelitian ekologi laut, termasuk pengambilan data fisika kimia air, analisis komunitas ikan, serta studi konservasi penyu dan transplantasi karang.
Ekosistem terumbu karang, komunitas ikan karang, dan padang lamun menjadi fokus utama penelitian karena peran pentingnya dalam menjaga keseimbangan lingkungan pesisir. Mahasiswa mengamati bagaimana keanekaragaman biota laut berkontribusi terhadap kelangsungan ekosistem ini.
Selain aspek ekologi, mahasiswa juga mengamati kondisi sosial masyarakat pesisir, termasuk tantangan pengelolaan sampah dan keterbatasan akses air bersih. Mereka melakukan wawancara dengan warga untuk memahami lebih dalam kehidupan di pulau-pulau terpencil.
Salah satu mahasiswa, Hikmal Razan Tarigan, mengungkapkan bahwa ekosistem laut tidak hanya penting bagi lingkungan tetapi juga bagi keberlanjutan sumber makanan masyarakat. Ia menekankan perlunya konservasi untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Mahasiswa juga mengunjungi tempat konservasi penyu dan melihat langsung upaya pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat dan pengelola taman nasional. Pengalaman ini memberikan wawasan tentang keterkaitan antara ekologi dan sosial dalam pengelolaan lingkungan.
Ranti Aulia Siregar, peserta lainnya, menambahkan bahwa keanekaragaman biota laut di Kepulauan Seribu sangat tinggi. Ia terkesan dengan keramahan masyarakat setempat yang bersedia berbagi informasi tentang kehidupan mereka.
Penelitian yang dilakukan mahasiswa selama kuliah lapangan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengelolaan konservasi di Taman Nasional Kepulauan Seribu. Mereka berharap hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi pihak taman nasional dalam pengembangan metode pemantauan ekosiste









