Rangga menggumamkan mantra-mantra yang aneh dan mengerikan, dan tubuhnya mulai berubah menjadi lebih besar dan kuat. “Aku akan menunjukkan kepadamu kekuatan sebenarnya dari Ramuan Iblis Merah!” Rangga berteriak dengan suara yang keras dan menakutkan, membuat Saga merasa lebih waspada dan siap untuk menghadapi serangan Rangga.
Saga, yang sedang menyerang Rangga dengan Tombak Sakti Kyai Pleret, segera merasakan tekanan yang kuat dari Rangga. Ia tahu bahwa Rangga telah menggunakan Ramuan Iblis Merah, dan bahwa ia harus lebih berhati-hati dalam pertarungan ini. Saga mempertebal semangatnya dan mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan Rangga yang semakin kuat.
Saga, yang sedang menyerang Rangga dengan Tombak Sakti Kyai Pleret, segera merasakan tekanan yang kuat dari Rangga. Ia tahu bahwa Rangga telah menggunakan Ramuan Iblis Merah, dan bahwa ia harus lebih berhati-hati dalam pertarungan ini.
“Kamu pikir bisa mengalahkan aku dengan Ramuan Iblis Merah?” Saga menantang dengan suara yang keras dan penuh semangat. “Aku akan menunjukkan kepadamu kekuatan sebenarnya dari Tombak Sakti Kyai Pleret!” Suaranya yang keras terdengar seperti pernyataan yang tidak bisa diubah.
Rangga tertawa terbahak-bahak dan menyerang Saga dengan pukulan yang kuat. “Kamu hanya seorang anak muda yang tidak berpengalaman!” Rangga mengejek. “Aku akan menghancurkan kamu!” Suaranya yang keras terdengar seperti tantangan yang tidak bisa dihindari.
Saga dengan cepat menghindar dari pukulan Rangga dan menyerang kembali dengan Tombak Sakti Kyai Pleret. Pertarungan antara Saga dan Rangga semakin sengit dan seru, dengan kedua belah pihak menyerang dan menghindar dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Saga membatin, “Saatnya aku memanggil Dewandaru untuk membantuku. Aku tidak bisa mengalahkan Rangga yang telah dikuasai iblis ini sendirian.” Pikirannya yang cepat dan strategis membuatnya siap untuk menghadapi situasi yang semakin sulit.
Rangga, yang telah menjelma menjadi mahluk tinggi besar berwarna merah menyala dengan tanduk satu di dahinya, menyerang Saga dengan kekuatan yang luar biasa. Darah merah mengalir dari mulutnya, membuatnya terlihat seperti iblis yang mengerikan.
“Dewandaru, aku butuh bantuanmu!” Saga berteriak dengan suara yang keras dan penuh harapan. Suaranya yang keras terdengar seperti panggilan yang tidak bisa diabaikan.
Saat itu, sinar merah menyala-nyala berkelbat cepat menyerang iblis jelmaan Rangga. Sinar itu kemudian berubah bentuk menjadi jelmaan Dewandaru, seorang lelaki tinggi perkasa dengan wajah yang tampan dan kuat. Dewandaru memiliki mata yang tajam dan rambut yang panjang dan hitam, membuatnya terlihat seperti seorang pahlawan yang gagah.
“Kau telah memanggilku, Saga,” Dewandaru berkata dengan suara yang dalam dan kuat, membuat Saga merasa lebih percaya diri dan bersemangat. “Aku akan membantumu mengalahkan iblis ini.”
Dewandaru dan iblis jelmaan Rangga bertempur sengit, mengadu kesaktian mereka. Suara gemuruh dan ledakan terdengar di udara, membuat Saga merasa takjub dan khawatir. Api dan petir menyambar di sekitar mereka, membuat pertarungan semakin sengit dan dramatis.