Pulau Kelapa – Nahdlatul Ulama (NU) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan pendidikan agama dan kepedulian sosial. Salah satu bentuk nyata dukungan tersebut adalah dengan menyalurkan santunan bagi anak yatim serta meninjau perkembangan pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) dan Madrasah Tsanawiyah (MTS) NU Al-Falahiyyah di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara, Sabtu (8/3).
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kepulauan Seribu, H. Sumarno, menyampaikan bahwa kegiatan santunan ini diberikan kepada 70 anak yatim di Pulau Kelapa dan 20 anak yatim di Pulau Harapan sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama anak-anak yang membutuhkan.
“Kami menyalurkan santunan kepada 70 anak yatim di Pulau Kelapa dan 20 anak yatim di Pulau Harapan. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban mereka dan membawa keberkahan bagi kita semua,” ujar Sumarno.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua PWNU DK Jakarta, Dr. KH. Samsul Ma’arif, Wakil Bendahara PWNU DK Jakarta, H. Sutrisno, Rais Syuriyah NU Kepulauan Seribu, KH. Mawardi, S.Ag, Katib Syuriyah NU Kepulauan Seribu, H. Daman Huri, serta berbagai jajaran pengurus lainnya, termasuk MWCNU Kepulauan Seribu Utara, Ranting NU Pulau Kelapa dan Pulau Harapan, serta Pengurus LWPNU Kepulauan Seribu.
Selain memberikan santunan, rombongan juga meninjau langsung pembangunan Ponpes dan MTS NU Al-Falahiyyah di Pulau Kelapa. Pembangunan pesantren ini diharapkan dapat menjadi pusat pendidikan agama bagi warga Kepulauan Seribu. Proyek ini mendapatkan dukungan dari H. Djan Faridz, seorang pengusaha yang juga Mustasyar PWNU DKI Jakarta.
“Sudah saatnya warga Kepulauan Seribu memiliki pusat pendidikan agama yang memadai. Pondok pesantren ini akan menjadi tempat bagi generasi muda untuk mendalami ilmu agama dan membentuk karakter islami,” tambah Sumarno.
Pembangunan Ponpes dan MTS NU Al-Falahiyyah ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025, sehingga dapat segera digunakan untuk kegiatan pendidikan dan dakwah di wilayah Kepulauan Seribu.
[poll id=”3″]
