Akhir Kisah di Pulau
Berapa lama tepatnya Si Pitung bersembunyi di Pulau Untung Jawa, tidak ada yang tahu pasti. Beberapa versi menyebutkan bahwa ia akhirnya tertangkap setelah dikhianati oleh rekannya sendiri. Versi lain mengatakan bahwa Si Pitung berhasil melarikan diri ke pulau lain atau bahkan ke luar Batavia.
Versi yang paling populer di kalangan penduduk Pulau Untung Jawa adalah bahwa Si Pitung tidak pernah tertangkap. Ia konon menghabiskan sisa hidupnya di pulau tersebut, menikah dengan gadis lokal, dan hidup sebagai nelayan biasa hingga akhir hayatnya.
Warisan Budaya yang Hidup
Terlepas dari kebenaran cerita ini, kisah Si Pitung telah menjadi bagian penting dari warisan budaya Pulau Untung Jawa. Setiap tahun, penduduk setempat mengadakan upacara “Sedekah Laut” yang konon dimulai oleh Si Pitung sebagai ungkapan terima kasih kepada laut yang telah melindunginya dari kejaran Belanda.
“Bagi kami, Si Pitung bukan sekadar tokoh dalam cerita. Ia adalah simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan penindasan. Nilai-nilai yang ia perjuangkan masih relevan hingga saat ini,” ungkap Kang Asep, pemuda aktivis budaya di Pulau Untung Jawa.
Kini, meski zaman telah berubah dan Pulau Untung Jawa telah bertransformasi menjadi destinasi wisata modern, kisah Si Pitung tetap hidup dalam ingatan kolektif masyarakat. Cerita kepahlawanannya menjadi pengingat akan semangat perjuangan dan nilai-nilai keberanian yang tetap relevan hingga kini.
Bagi siapa pun yang berkunjung ke Pulau Untung Jawa, di balik keindahan pantainya yang menawan, tersimpan kisah heroik seorang jagoan Betawi yang pernah menjadikan pulau kecil ini sebagai benteng terakhir perlawanannya terhadap ketidakadilan penjajah.