Pelindo Mengajar: Membangun Literasi dan Harapan di Kepulauan Seribu

Avatar photo
📷 Istimewa
📷 Istimewa

Pulau Panggang – Dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional 2025, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menggelar program Pelindo Mengajar di SDN Pulau Panggang 2 Pagi, Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan wawasan kemaritiman bagi siswa di wilayah kepulauan.

Direktur SDM dan Umum Pelindo, Ihsanuddin Usman, menegaskan bahwa pendidikan dan literasi merupakan fondasi penting dalam membangun generasi muda, terutama di daerah yang memiliki tantangan geografis seperti Kepulauan Seribu. “Kami ingin merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap pendidikan dan masa depan pekerjaan, terutama di sektor kemaritiman,” ujarnya, Jumat (16/5/2025).

Kegiatan ini melibatkan ratusan siswa dari kelas I hingga VI, dengan berbagai aktivitas edukatif, termasuk cerita interaktif tentang profesi di sektor pelabuhan, pengecatan mural bertema pendidikan dan lingkungan, serta renovasi lapangan sekolah. Salah satu inisiatif utama dalam program ini adalah “Gerbang Mimpi”, sebuah sudut baca terbuka yang dilengkapi dengan lemari buku dan area hijau untuk meningkatkan minat baca siswa.

Pelindo juga menggandeng alumni Relawan Bakti BUMN, BUMN Muda Pelindo, Mutiara Pelindo, dan Squadron Pelindo dalam pelaksanaan program ini. Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan pendidikan inklusif dan inspiratif, yang tidak hanya memberikan pengalaman belajar baru bagi siswa, tetapi juga memperkuat keterlibatan komunitas dalam dunia pendidikan.

Selain di Kepulauan Seribu, Pelindo juga melakukan donasi lebih dari 1.000 buku ke perpustakaan Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, sebagai bagian dari program TJSL Pelita Warna. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan literasi membaca bagi warga binaan rutan, sekaligus memperluas akses terhadap bahan bacaan berkualitas.

Dengan berbagai program yang dijalankan, Pelindo berharap dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan dan literasi, khususnya di wilayah kepulauan yang sering menghadapi keterbatasan akses terhadap sumber daya pendidikan.

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!