Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan 80 persen belanja barang dan jasa tahun 2025 berasal dari produk dalam negeri. Target ini ditegaskan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, saat membuka Business Matching Batch ke-21 di Balai Kota, Senin (14/4).
Menurut Rano, kegiatan ini merupakan langkah strategis memperkuat posisi UMKM dan industri kecil menengah (IKM) Jakarta dalam rantai pasok pengadaan pemerintah. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mempercepat realisasi investasi dan ekspansi usaha lokal.
“Saya mengajak seluruh perangkat daerah dan pelaku usaha agar memprioritaskan produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa, minimal 80 persen,” ujarnya.
Data BPS 2024 mencatat sektor industri menyumbang 11,49 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta, terbesar kedua setelah sektor perdagangan. Rano menilai peran sektor ini sangat vital dalam mewujudkan Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global.
Kepala Dinas PPKUKM DKI, Elysabeth Ratu Rante Alo, menjelaskan Business Matching kali ini diikuti 20 eksibitor lokal, termasuk SMK dan pelaku Jakpreneur yang telah terhubung sistem e-order. Selain pameran, kegiatan juga diisi talkshow edukatif seputar koperasi, sistem informasi industri nasional, dan perlindungan konsumen.
Business Matching Batch ke-21 berlangsung selama empat hari, 14–17 April 2025, sebagai ruang temu antara pelaku usaha lokal dan pemerintah agar terjadi transaksi nyata dan perluasan pasar.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari upaya Pemprov DKI dalam mengintegrasikan program P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) dengan kebijakan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.