Sosial  

PMI Kepulauan Seribu Bantu Antar Jenazah Bayi Warga Pulau Kelapa

Avatar photo

Pelayanan kemanusiaan di Kepulauan Seribu kembali menunjukkan wajah empatinya. PMI Kabupaten Kepulauan Seribu membantu proses pengantaran jenazah seorang bayi berusia 10 bulan, warga Pulau Kelapa, yang meninggal dunia di RS Tarakan, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025) malam.

Permintaan bantuan disampaikan langsung oleh pihak keluarga melalui Lurah Pulau Kelapa, Muslim. Dalam komunikasi tersebut, Muslim menyampaikan permohonan kepada PMI untuk membantu pengantaran jenazah dari daratan Jakarta menuju Pulau Kelapa melalui fasilitas kapal jenazah.

Lurah Muslim menyatakan dukungan penuh terhadap program kemanusiaan PMI, khususnya pelayanan antar jenazah yang dinilai sangat membantu warga pulau dalam situasi darurat dan penuh duka. “Kami sangat terbantu. Ini bentuk nyata kehadiran negara melalui PMI di tengah masyarakat,” ujarnya.

Jenazah bayi tersebut dibawa dari RS Tarakan pada Rabu (15/10/2025) pagi menuju Pelabuhan Marina Ancol, dan selanjutnya diantar ke Pulau Kelapa menggunakan kapal jenazah milik Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu. Proses berjalan lancar dan penuh penghormatan.

Plt. Ketua PMI Kepulauan Seribu, A. Furqon, menyampaikan bahwa pelayanan antar jenazah merupakan bagian dari komitmen PMI dalam memperluas akses kemanusiaan di wilayah kepulauan. “Kami hadir bukan hanya saat bencana, tapi juga di saat warga membutuhkan dukungan emosional dan logistik,” tegasnya.

Furqon menambahkan bahwa pelayanan ini diberikan secara gratis, tanpa biaya apapun. Warga yang membutuhkan cukup menghubungi nomor posko siaga PMI Kepulauan Seribu untuk koordinasi dan penjadwalan pengantaran jenazah.

Selain pelayanan jenazah, PMI Kepulauan Seribu juga aktif dalam kegiatan donor darah, edukasi kebencanaan, dan dukungan kesehatan masyarakat. Semua program dirancang untuk menjangkau warga pulau yang sering kali menghadapi keterbatasan akses layanan darurat.

Kehadiran PMI dalam momen-momen krusial seperti ini menjadi bukti bahwa pelayanan kemanusiaan tidak mengenal batas geografis. Kepulauan Seribu, dengan segala tantangannya, tetap menjadi prioritas dalam misi kemanusiaan yang inklusif dan berkelanjutan.

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!