*, Sosial  

PMI Kepulauan Seribu Siagakan Posko dan Layanan Antar Jenazah Terintegrasi untuk Warga Pulau

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kepulauan Seribu terus memperkuat peran kemanusiaannya dengan menghadirkan layanan terpadu melalui Posko Siaga PMI Kepulauan Seribu dan fasilitas antar jenazah bagi warga yang membutuhkan.

Kedua layanan ini dirancang untuk menjawab tantangan geografis dan keterbatasan akses transportasi di wilayah kepulauan.

Posko Siaga PMI menjadi pusat koordinasi pelayanan darurat dan sosial yang dapat diakses masyarakat melalui hotline aktif di nomor +62 8123 4168 989.

Posko ini berfungsi sebagai garda terdepan dalam merespons kebutuhan warga, mulai dari pertolongan pertama, evakuasi medis, hingga pendampingan sosial dalam situasi krisis.

Pengurus PMI Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial (Yankesos), Desi Priandi, S.Kep, menegaskan bahwa Posko Siaga bukan sekadar tempat koordinasi, melainkan bentuk kesiapsiagaan nyata PMI untuk masyarakat.

“Posko ini kami siapkan agar warga bisa segera mendapatkan bantuan saat dibutuhkan. Kami hadir untuk melayani, bukan hanya dalam bencana, tapi juga dalam keseharian warga yang membutuhkan pertolongan,” ujarnya.

Sementara itu, layanan antar jenazah difokuskan untuk membantu warga Kepulauan Seribu yang meninggal dunia di rumah sakit rujukan di daratan Jakarta.

Jenazah akan dijemput menggunakan mobil jenazah PMI Kepulauan Seribu dari rumah sakit menuju Pelabuhan Marina Ancol, sebagai titik transit sebelum diberangkatkan ke pulau pemakaman.

Dari Marina Ancol, jenazah akan diantar ke pulau tujuan menggunakan Kapal Jenazah KM Praja Jempana Antaka IX, armada milik Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu yang telah dinyatakan laik laut dan beroperasi secara gratis bagi warga ber-KTP Kepulauan Seribu.

Kapal ini telah melayani puluhan pengantaran jenazah sejak awal 2022 dan menjadi solusi penting bagi keluarga yang menghadapi kesulitan logistik.

Plt. Ketua PMI Kepulauan Seribu, Ahmad Furqon, menekankan bahwa layanan ini adalah bentuk nyata kehadiran PMI di tengah masyarakat.

“Kami tidak ingin ada warga yang merasa sendiri dalam menghadapi musibah. Layanan ini adalah wujud solidaritas dan komitmen kami untuk mendampingi masyarakat hingga akhir hayat,” tegasnya.

Furqon juga menyampaikan bahwa koordinasi antarinstansi berjalan baik, mulai dari PMI kota, rumah sakit rujukan, hingga kelurahan dan kecamatan. “Pelayanan ini terkoneksi. Kami pastikan prosesnya humanis, cepat, dan sesuai prosedur,” tambahnya.

Dengan adanya Posko Siaga dan layanan antar jenazah yang terintegrasi, PMI Kepulauan Seribu berharap dapat memperkuat rasa aman dan solidaritas sosial di tengah masyarakat pulau.

Di wilayah yang kerap menghadapi tantangan geografis, kehadiran PMI menjadi bukti bahwa pelayanan kemanusiaan tidak mengenal batas.

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!