Pulau Harapan – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bintang Harapan Kelurahan Pulau Harapan mengusulkan pembangunan jembatan tracking di hutan mangrove sebagai upaya menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata alam yang menarik dan ramah lingkungan.
“Kami ingin menjadikan hutan mangrove Pulau Harapan sebagai objek wisata yang menarik dan ramah lingkungan,” kata Ketua Pokdarwis Bintang Harapan, Junaedi, Senin (10/3).
Menurutnya, keberadaan jembatan tracking akan memudahkan wisatawan dalam mengakses kawasan mangrove serta menikmati keindahan alamnya tanpa harus merusak ekosistem yang ada.
“Dengan adanya jembatan tracking, wisatawan dapat lebih mudah mengakses hutan mangrove dan menikmati keindahannya,” tambahnya.
Dukungan terhadap usulan ini juga datang dari tokoh masyarakat Pulau Harapan, Nasrullah, yang menilai bahwa pembangunan jembatan tracking akan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat setempat.
“Pembangunan jembatan tracking dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Pulau Harapan melalui sektor pariwisata,” ujar Nasrullah.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa proyek ini harus dilakukan dengan memperhatikan kelestarian hutan mangrove, sehingga manfaatnya tidak hanya dirasakan secara ekonomi tetapi juga bagi lingkungan.
“Pembangunan jembatan tracking harus dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan dan tidak merusak kelestarian hutan mangrove,” katanya.
Diharapkan, selain mendukung pertumbuhan sektor wisata, pembangunan jembatan tracking ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan wisatawan akan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem mangrove sebagai benteng alami pesisir.
