Dengan satu gerakan cepat yang dilakukan Saga, menggunakan jurus “Usapan Awan Jingga”, jurus ke-16 dari 17 jurus Betsi miliknya, empat lelaki itu hanya bisa selangkah maju dan setelahnya mematung. Mereka tidak bisa bergerak lagi, seperti patung yang terbuat dari batu. Saga menunjukkan kemampuan bertarungnya yang sangat baik dengan gerakan yang cepat dan tepat.
Jurus “Usapan Awan Jingga” adalah salah satu jurus utama dari 17 jurus Betsi yang sangat sulit dikuasai. Saga baru saja menguasai jurus ke-16 ini, dan dia menggunakan jurus ini untuk melumpuhkan empat lelaki itu dengan kecepatan dan ketepatan yang luar biasa.
Jurus ini mengandalkan kecepatan dan usapan ke titik vital lawan, sehingga lawan tidak mampu lagi bergerak. Jurus ini mirip dengan jurus totokan, yang sangat efektif untuk melumpuhkan lawan dengan cepat dan tepat.
Ki Badri, Ayub, dan bahkan Amirudin terperanjat melihat kejadian itu. Mereka tidak percaya bahwa Saga bisa mengalahkan empat lelaki sekuat itu dengan hanya satu gerakan. Mereka menunjukkan kekagetan dan ketidakpercayaan mereka terhadap kemampuan Saga dengan mata yang terbuka lebar dan wajah yang penuh keheranan.
Saga tidak mau menyakit mereka, karena dia tahu bahwa esok dia akan memiliki tugas yang lebih berat, yaitu memerangi perompak di Pulau Onrust. Dia berharap bahwa orang-orang ini, termasuk Ki Badri, mau bersama-sama dengan dia memerangi perompak itu. Saga menunjukkan kebaikan hatinya dan keinginannya untuk bekerja sama dengan orang lain dengan nada yang sopan dan bijak.
“Ki Badri, Pak Ayub, dan kawan-kawan,” kata Saga dengan suara yang tenang dan sopan. “Saya tidak ingin menyakit kalian. Esok, saya akan memerangi perompak di Pulau Onrust.
Saya berharap kalian mau bersama-sama dengan saya memerangi mereka. Mari kita bekerja sama untuk mengalahkan perompak itu dan menjaga keamanan di daerah ini.” Saga menunjukkan kebaikan hatinya dan keinginannya untuk bekerja sama dengan orang lain dengan nada yang tegas dan bijak.
Ki Badri tidak mau mendengar ajakan Saga. Dia jumawa akan bisa mengalahkan Saga dengan mudah. “Saya tidak perlu bantuanmu, anak kecil!” teriak Ki Badri dengan suara yang keras dan sombong. “Saya akan mengalahkanmu sendirian!” Ki Badri menunjukkan kesombongannya dan kepercayaan dirinya yang berlebihan, membuat Saga tetap tenang dan siap untuk menghadapi tantangan.
Saga memandang Ki Badri dengan mata yang tenang dan sabar. Dia tahu bahwa Ki Badri memiliki kesaktian yang tinggi, tapi dia tidak takut. Dia siap untuk menghadapi Ki Badri dengan segala kemampuan yang dia miliki, dan dia yakin bahwa dia bisa mengalahkan Ki Badri. Saga menunjukkan kesabaran dan ketenangannya dalam menghadapi situasi yang tegang.
Pertempuran antara Saga dan Ki Badri pun dimulai. Ki Badri menggunakan jurus-jurus yang sangat kuat dan cepat, tapi Saga berhasil menghindari dan membalas dengan jurus-jurus yang tidak kalah kuat dan tepat. Mereka berdua menunjukkan kemampuan bertarung yang sangat baik, dengan gerakan yang cepat dan tepat.
Tapi, Ki Badri ternyata memiliki kesaktian yang sangat tinggi. Dia berhasil menyerang Saga dengan jurus yang sangat kuat dan dahsyat, sehingga Saga terpaksa mengeluarkan Ajian Tameng Waja untuk melindungi dirinya dari serangan yang sangat kuat itu. Ajian Tameng Waja berhasil melindungi Saga dari serangan Ki Badri, tapi Ki Badri tidak menyerah.