Pulau Karya Masuk Daftar 125 Lokasi Pemantauan Hilal Ramadan 1446 H

Pulau Karya, Kepulauan Seribu, ditetapkan sebagai salah satu dari 125 titik pemantauan hilal awal Ramadan 1446 H
Pulau Karya, Kepulauan Seribu, ditetapkan sebagai salah satu dari 125 titik pemantauan hilal awal Ramadan 1446 H. Foto: Istimewah

Kepulauan Seribu – Pulau Karya, Kepulauan Seribu, ditetapkan sebagai salah satu dari 125 titik pemantauan hilal awal Ramadan 1446 H yang akan dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia. Pemantauan ini bertujuan untuk menentukan awal bulan Ramadan bagi umat Islam di Indonesia.

Pemantauan hilal di Pulau Karya, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, dijadwalkan berlangsung pada 28 Februari 2025. Lokasi ini dipilih berdasarkan hasil penelitian yang melibatkan pakar falakiyah dan astronomi dari Kementerian Agama RI, Rukyatul Hilal Indonesia (RHI) Pusat, serta Jakarta Islamic Centre (JIC) sejak tahun 2015.

Dengan luas sekitar 6 hektare, Pulau Karya memiliki letak strategis untuk pengamatan hilal. Meskipun tidak berpenduduk tetap, pulau ini berada di dekat Pulau Pramuka dan Pulau Panggang, yang dapat diakses dalam waktu 10 menit menggunakan kapal ojek.

Selain sebagai lokasi pemantauan hilal, Pulau Karya juga memiliki fasilitas pendukung seperti Kantor Polisi, Kantor Kabupaten Kepulauan Seribu, Kantor Koramil, Pos Damkar, serta dermaga yang sering digunakan oleh penduduk dan wisatawan. Pulau ini juga dikenal dengan pantainya yang bersih, lokasi sunset yang indah, serta spot memancing dan area camping yang luas.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa pemantauan hilal akan dilakukan serentak di 125 titik di seluruh Indonesia pada 28 Februari.

Baca Juga :  86 Tanah Milik Pemprov DKI Ditargetkan Tersertifikasi di Tahun 2025

“Pemantauan hilal awal Ramadan akan dilakukan di 125 titik se-Indonesia pada 28 Februari mendatang,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Kemenag RI.

Rukyatul Hilal adalah metode pengamatan langsung untuk melihat bulan sabit pertama. Jika hilal terlihat pada 28 Februari, maka umat Islam akan mulai berpuasa keesokan harinya. Jika tidak terlihat, maka awal Ramadan akan ditetapkan melalui metode istikmal atau penyempurnaan 30 hari dalam bulan Syaban.

Dengan masuknya Pulau Karya sebagai salah satu lokasi pemantauan hilal, diharapkan hasil pengamatan dapat semakin akurat dan membantu dalam menentukan awal Ramadan 1446 H bagi umat Islam di Indonesia.

Bagaimana menurut Anda tentang informasi ini?

Lihat Hasilnya

Loading ... Loading ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *