Pulau Tidung: Kisah Uang Receh dan Layanan Teras BRI Kapal

Avatar photo
📷 Istimewa
📷 Istimewa

Pulau Tidung — Pulau Tidung, salah satu destinasi wisata di Kepulauan Seribu, memiliki keunikan tersendiri dalam peredaran uang receh. Pulau ini menjadi bagian dari rute layanan Teras BRI Kapal, yang memungkinkan warga setempat melakukan transaksi perbankan tanpa harus pergi ke daratan utama.

Pada layanan rutin yang berlangsung setiap minggu, banyak warga datang untuk melakukan setor tunai, pelunasan pinjaman, atau membuka rekening baru. Salah satu nasabah, Abu Bakar, seorang pemadam kebakaran yang memiliki usaha warung, membawa uang tunai sebesar Rp 9,6 juta dalam berbagai pecahan.

Selain Abu Bakar, seorang wirausaha bernama Charisma juga melakukan setoran dalam jumlah besar. Ia membawa uang receh dengan pecahan mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 100.000, yang diikat dengan karet agar lebih mudah dihitung. Total setoran yang ia lakukan mencapai Rp 40 juta dalam bentuk uang receh.

Proses penghitungan uang receh dilakukan dengan teliti oleh teller Teras BRI Kapal, Rifqi Zulhimi, dan customer service Andi Nursha’ban. Mereka memisahkan uang yang masih layak dengan uang lusuh sebelum memasukkannya ke mesin hitung.

Menurut Rifqi, Pulau Tidung adalah satu-satunya pulau di Kepulauan Seribu yang memiliki setoran tunai dalam bentuk uang receh dalam jumlah besar. Hal ini menunjukkan tingginya aktivitas ekonomi di pulau tersebut, terutama setelah momen Hari Raya Idul Fitri.

Layanan Teras BRI Kapal memberikan kemudahan bagi warga Kepulauan Seribu dalam mengakses layanan perbankan tanpa harus melakukan perjalanan jauh ke daratan utama. Dengan adanya fasilitas ini, transaksi keuangan menjadi lebih aman dan efisien bagi masyarakat setempat.

Setiap minggu, layanan ini menerima setoran dalam jumlah besar, dengan total transaksi mencapai Rp 550 juta. Para petugas bank bekerja hingga sore hari untuk memastikan semua transaksi berjalan lancar.

Keunikan Pulau Tidung dalam peredaran uang receh menjadi bagian dari dinamika ekonomi lokal yang menarik untuk diamati. Layanan perbankan terapung ini tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Kepulauan Seribu.

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!