Kepulauan Seribu — Puluhan warga Kepulauan Seribu terlantar di Pelabuhan Kali Adem, Jakarta Utara, setelah operasional kapal penumpang tradisional dihentikan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta sejak Senin (28/7/2025).
Kondisi tersebut langsung direspons Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan, dengan mengerahkan kapal dinas PM8 untuk mengangkut 25 penumpang prioritas, termasuk lansia dan anak-anak, ke sejumlah pulau tujuan seperti Pulau Pari, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, dan Pulau Tidung.
“Kami tidak ingin masyarakat terlantar terlalu lama. Walaupun kewenangan teknis kapal tradisional bukan di tangan kabupaten, kami tetap bertanggung jawab memastikan warga bisa kembali dengan aman,” kata Fadjar, Selasa (29/7/2025).
Salah satu warga Pulau Pramuka, Sri Rahayu, menyampaikan apresiasi kepada Pemkab atas fasilitas kapal dinas tersebut. “Kami warga Kepulauan Seribu berterima kasih banyak karena telah difasilitasi menggunakan kapal kabupaten agar bisa balik ke pulau masing-masing,” ujarnya.
Kapal dinas yang biasanya difungsikan untuk kegiatan pemerintahan itu sementara dijadikan transportasi alternatif, dengan pendampingan petugas lapangan dari SKPD agar proses berjalan tertib.
Langkah cepat ini dinilai menjadi contoh kepemimpinan responsif di tengah situasi darurat transportasi laut. Meskipun Pemkab bukan operator pelabuhan, kehadiran kapal dinas menjadi penyelamat bagi warga yang sempat terkatung-katung tanpa kepastian.









