Spearfishing, Pilihan Baru Nelayan Kepulauan Seribu yang Lebih Menjanjikan

Avatar photo
Nelayan di Kepulauan Seribu kini banyak yang beralih dari nelayan pancing menjadi nelayan tembak atau spearfishing. (dok. google image)
Nelayan di Kepulauan Seribu kini banyak yang beralih dari nelayan pancing menjadi nelayan tembak atau spearfishing. (dok. google image)

Kepulauan Seribu – Nelayan di Kepulauan Seribu kini banyak yang beralih dari nelayan pancing menjadi nelayan tembak atau spearfishing. Pergeseran metode menangkap ikan ini dilakukan karena dianggap lebih pasti mendapatkan hasil tangkapan dibandingkan memancing yang mengandalkan umpan dan keberuntungan.

“Spearfishing lebih menjanjikan karena kami bisa memilih langsung ikan yang akan ditangkap. Selain ikan, kami juga bisa mendapatkan hasil lain seperti teripang dan biota laut lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi,” ujar seorang nelayan tembak, Minggu (9/3).

Nelayan tembak biasanya beroperasi pada malam hari dengan menyelam menggunakan alat sederhana. Mereka tidak hanya mengejar ikan, tetapi juga menangkap biota laut lain yang tidak dilarang untuk diperjualbelikan.

“Saat menyelam, kami sudah tahu mana yang boleh diambil dan mana yang tidak. Kami tidak merusak terumbu karang karena teknik ini lebih selektif dibandingkan jaring atau alat tangkap lainnya,” tambahnya.

Spearfishing memberikan keuntungan ekonomi yang lebih baik bagi para nelayan. Dengan metode ini, nelayan bisa mendapatkan penghasilan minimal Rp200 ribu per hari, bergantung pada hasil tangkapan mereka di laut.

Baca Juga :  Catat! Ini Jadwal Pasar Murah di Pulau Tidung

“Sejak beralih ke spearfishing, penghasilan saya lebih stabil dibandingkan saat masih memancing biasa. Jika beruntung, hasilnya bisa lebih besar,” kata nelayan lainnya.

Para nelayan berharap pemerintah atau instansi terkait memberikan perhatian lebih terhadap keberlangsungan nelayan tembak. Bantuan berupa alat tangkap, pelatihan menyelam, hingga subsidi peralatan akan sangat membantu mereka dalam meningkatkan hasil tangkapan tanpa merusak ekosistem laut.

“Kami butuh dukungan dalam bentuk alat bantu selam yang lebih baik dan pelatihan teknik spearfishing yang lebih aman. Selain itu, edukasi tentang biota laut yang boleh dan tidak boleh diambil juga penting agar ekosistem tetap terjaga,” ungkap seorang nelayan.

Dengan meningkatnya jumlah nelayan yang beralih ke spearfishing, diharapkan metode ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan Kepulauan Seribu sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya laut.

Bagaimana menurut Anda tentang informasi ini?

Lihat Hasilnya

Loading ... Loading ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *