Terkait Penanganan Sampah, Phinla Geber Program CVA di Pulau Kelapa

Avatar photo
📷 Istimewa
📷 Istimewa

Pulau Kelapa — Upaya peningkatan pengelolaan sampah berkelanjutan di Pulau Kelapa mendapat dorongan baru. Melalui program Citizen Voice and Action (CVA), mitra pemerintah Phinla (Philipina, Indonesia, Sri Lanka) mulai memperkuat kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam menangani persoalan sampah dari tingkat rumah tangga.

Lurah Pulau Kelapa, Muslim, menyampaikan apresiasinya terhadap program yang diinisiasi Phinla, khususnya dalam pendekatan partisipatif yang memberi ruang bagi warga untuk aktif terlibat dalam tata kelola sampah di wilayah mereka.

“Salah satu upaya konkret yang terus didorong adalah penguatan peran bank sampah sebagai mitra strategis dalam pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga,” kata Muslim dalam kegiatan pertemuan Standar Layanan Pengelolaan Sampah, Jumat (16/05/2025).

Muslim juga menegaskan pentingnya kesadaran warga dalam memilah sampah dari rumah. Menurutnya, keterlibatan masyarakat menjadi kunci agar Pulau Kelapa bisa menjadi contoh wilayah yang berhasil mengelola sampah secara sistematis dan mandiri.

“Dengan semangat kolaborasi yang kuat, kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari perubahan signifikan dalam sistem pengelolaan sampah di Pulau Kelapa,” ujarnya.

Kegiatan tersebut dihadiri Koordinator Akuntabilitas Sosial Phinla, para Ketua RW dan RT, pengurus bank sampah, Dasawisma, PKK, Jumantik, dan relawan CVA dari Kelurahan Pulau Kelapa dan Kelapa Dua.

Melalui program CVA, Phinla mendorong dialog dua arah antara warga sebagai penerima layanan dan pemerintah sebagai penyedia layanan pengelolaan sampah, dengan harapan tercipta transparansi, akuntabilitas, dan solusi nyata berbasis kebutuhan lokal.

“Dialog ini penting untuk saling menyampaikan tantangan maupun peluang, sehingga dapat ditemukan solusi bersama yang konkret,” jelas Mordekhai Lalong, Koordinator Akuntabilitas Sosial Phinla Fase 2.

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!