Ribuan Siswa Jalani Skrining Skoliosis, Fokus Deteksi Dini

Pulau Panggang – Sebanyak 1.477 siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, mengikuti skrining skoliosis yang digelar oleh Puskesmas Kelurahan Pulau Panggang bekerja sama dengan Persatuan Ahli Bedah Orthopaedi Indonesia (PABOI), Senin (10/11/2025).

Kegiatan ini menyasar siswa dari MIN 17 Kampus B Pulau Panggang, SDN 01, SDN 02, SDN 03 Pulau Panggang, SMP/MTs, hingga SMA Negeri 69 Pulau Pramuka. Pemeriksaan dilakukan secara bertahap di masing-masing sekolah dengan fokus utama pada deteksi dini kelainan tulang belakang.

Kepala Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, dr. Gafur, mengatakan bahwa skrining ini penting untuk mencegah dampak jangka panjang skoliosis yang tidak terdeteksi sejak dini. “Kami ingin anak-anak mendapatkan intervensi lebih awal jika ditemukan gejala skoliosis,” ujarnya.

Menurut dr. Gafur, pemeriksaan dilakukan oleh tim medis yang telah dilatih khusus untuk mengenali tanda-tanda skoliosis pada anak usia sekolah. Selain pemeriksaan fisik, siswa juga mendapatkan edukasi tentang postur tubuh yang sehat dan cara mencegah gangguan tulang.

Guru MIN 17 Pulau Panggang, Siti Mariyam, menyambut baik kegiatan ini. Ia menyebut skrining ini membantu sekolah dan orang tua memahami pentingnya menjaga postur anak sejak dini. “Kami jadi tahu bagaimana posisi duduk dan kebiasaan membawa tas bisa memengaruhi tulang belakang anak,” katanya.

Azel (16), siswa SMA Negeri 69 Pulau Pramuka, mengaku baru menyadari pentingnya menjaga kebiasaan duduk dan membawa tas. “Ternyata bisa pengaruh ke tulang juga. Saya jadi lebih hati-hati sekarang,” ujarnya.

Kegiatan skrining ini juga menjadi bagian dari kampanye kesehatan tulang yang digagas oleh PABOI. Selain pemeriksaan skoliosis, siswa tingkat SMP dan SMA mendapatkan materi tentang pencegahan kanker tulang dan pentingnya olahraga teratur.

Puskesmas Kelurahan Pulau Panggang menargetkan kegiatan ini bisa menjangkau seluruh siswa di wilayah Kepulauan Seribu Utara secara bertahap. Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan bagi siswa yang terindikasi mengalami kelainan tulang.

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu mendukung penuh kegiatan ini sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas kesehatan anak dan remaja di wilayah kepulauan. Skrining skoliosis diharapkan menjadi agenda rutin yang berkelanjutan.

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!