Air Bersih: Antara Hujan dan Harapan

Avatar photo

Cerita ini datang dari Pulo Bawah, negeri di atas laut yang luas, tapi air bersih malah jadi barang langka. Negeri yang katanya sudah dapat solusi, tapi warganya tetap menadah hujan. Jangan terlalu serius, ini cuma kelakar. Tapi kalau terasa menohok, mungkin karena ada yang pas.

Di Pulo Bawah, air bersih itu seperti tamu jauh.
Kadang datang, seringnya hilang.
Katanya ada pasokan, tapi kok rasanya cuma janji?
Katanya ada teknologi, tapi kok masih pakai ember?

📌 Air hujan? Disyukuri.
📌 Air kiriman? Ditunggu-tunggu.
📌 Sumur? Asin.
📌 Desalinasi? Ada, tapi entahlah…

Minum atau Bertaruh Nasib?

Lucu, bukan?
Laut ada di mana-mana, tapi air minum harus beli.
Hujan turun deras, tapi warga tetap antre galon.
Teknologi penyulingan katanya ada, tapi kenapa masih pakai drum?

Mau mandi? Irit-irit.
Mau cuci baju? Tunggu hujan.
Mau masak? Pastikan airnya cukup sampai besok.

📌 Kalau begitu, solusi yang dijanjikan sebenarnya untuk siapa?

Baca Juga :  Kapal Penghubung Saja Susah!

Janji yang Menguap Seperti Air di Terik Matahari

Dulu, ada banyak janji untuk Pulo Bawah.

Katanya:
💬 “Akan ada penyulingan air laut.”
💬 “Tak ada lagi warga yang kesulitan air bersih.”
💬 “Pasokan akan lancar, harga akan terjangkau.”

Tapi kenyataannya?

Teknologi ada, tapi entah kenapa airnya tetap mahal.
Pompa dipasang, tapi tak selalu mengalir.
Warga dijanjikan kemudahan, tapi tetap mengandalkan langit.

Jadi siapa yang benar-benar mendapat manfaat?
Dan siapa yang hanya kebagian brosur proyek?

Laut Melimpah, Air Bersih Entah di Mana

Tak ada yang salah dengan pembangunan. Tapi kalau air masih jadi barang mewah, lalu bagaimana warga bisa hidup lebih baik?

📌 Mau sampai kapan Pulo Bawah terus bergantung pada hujan, sementara yang lain menikmati air kapan saja?

“Tapi ya sudahlah, ini kan cuma kelakar. Kelakar Orang Pulo. Kalau ada yang merasa, ya silakan direnungkan. Kalau tidak, anggap saja angin laut yang lewat.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *