Terkendala Biaya, Rehab Gedung MTsN 26 Kampus B Pulau Pramuka Terhenti

Avatar photo
Kondisi Gedung MTsN 26 Kmapus B di Pulau Pramuka.

“Kami semua, pengurus dan guru, menyisihkan penghasilan secara sukarela untuk mengumpulkan dana setiap bulan. Ini murni usulan bersama,”

Pulau Pramuka, bps.net – Upaya rehabilitasi bangunan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 26 Kampus B di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, terhenti akibat kendala pembiayaan. Lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Seribu tersebut kesulitan memperoleh donatur untuk menutupi biaya pembangunan.

Koordinator MTsN 26 Kampus B, Ibrahim, menyatakan bahwa proses rehabilitasi belum dapat diteruskan karena terhambat pendanaan. Dana yang sempat digunakan untuk kegiatan rehabilitasi sebelumnya bersumber dari sumbangan sukarela pengurus yayasan dan guru pengajar.

“Kami semua, pengurus dan guru, menyisihkan penghasilan secara sukarela untuk mengumpulkan dana setiap bulan. Ini murni usulan bersama,” ungkap Ibrahim pada Rabu, 15 Januari 2025.

Koordinator MTsN 26 Kampus B Kepulauan Seribu, Ibrahim.

Ibrahim menekankan bahwa rehabilitasi MTsN 26 Kampus B sangat diperlukan karena kondisi gedung saat ini sudah tidak layak. Dari empat ruang kelas yang tersedia, hanya satu yang telah direhabilitasi, sedangkan tiga lainnya masih belum dapat dibenahi.

“Kami berdiri sejak tahun 2008 dan antusiasme anak-anak untuk bersekolah di sini cukup tinggi. Namun, karena kendala gedung, kami hanya dapat menerima sekitar 25 siswa setiap tahun ajaran baru,” tuturnya.

Menurut Ibrahim, upaya pencarian donasi untuk merehabilitasi gedung telah dilakukan secara intensif dan melibatkan seluruh pihak terkait. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada donatur yang bersedia menyumbangkan dana secara penuh untuk kegiatan tersebut.

“Kami berharap ada dukungan donasi dari pihak swasta (CSR) agar rehabilitasi gedung dapat dilanjutkan. Hal ini juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan agar lebih maksimal,” jelasnya.

Ibrahim mengungkapkan, kendala gedung sangat terasa pada tahun 2023. Kekurangan ruang belajar menyebabkan kegiatan belajar-mengajar terpaksa dilakukan di halaman Masjid Agus Al-Makmuriah Pulau Pramuka.

“Siswa pernah belajar di halaman masjid karena kondisi ruang kelas yang tidak memadai. Itu berlangsung selama hampir satu tahun,” tandasnya.

 

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!