Pulau Pramuka – Sosok bidan senior, Ibu Sumiati, menjadi teladan dalam dunia kebidanan di Kepulauan Seribu. Pengabdiannya selama puluhan tahun di wilayah terpencil menjadi inspirasi bagi para bidan muda yang kini bertugas di pulau-pulau tanpa dokter.
Pernyataan ini disampaikan Wakil Camat Kepulauan Seribu Utara, Yulihardi, saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) II Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kepulauan Seribu di Pulau Pramuka.
“Bidan muda perlu meneladani dedikasi dan integritas Ibu Sumiati. Di tempat-tempat seperti Pulau Sabira dan Pulau Pari, bidan bukan hanya tenaga medis, tapi juga pahlawan kesehatan masyarakat,” tegas Yulihardi.
Yulihardi menambahkan, peran bidan saat ini tidak hanya terbatas pada pelayanan persalinan, tetapi juga penting dalam penanganan stunting, edukasi kesehatan ibu hamil, hingga pendampingan pascapersalinan.
Muscab kali ini mengusung tema “Satukan Langkah dalam Transformasi Kesehatan untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan Berbasis Bukti.” Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat kesehatan seperti Ketua Pengurus Daerah IBI DKI Jakarta Bd. Udur Diana Tumanggor, dr. Dony Alpa Edison, serta Lurah Pulau Panggang.
Ketua IBI Cabang Kepulauan Seribu, Khairenisa Naila, Amd.Keb, menjelaskan bahwa Muscab merupakan forum strategis lima tahunan untuk evaluasi, penguatan peran organisasi, dan konsolidasi lintas pengurus di wilayah.
“Forum ini menjadi titik temu untuk menyelaraskan visi kebidanan, memperkuat pelayanan berbasis bukti, dan menjawab tantangan kesehatan masyarakat kepulauan,” ujarnya.
Acara juga menjadi ajang penghormatan kepada para bidan senior yang telah mengabdi lama, termasuk Sumiati yang dikenal luas sebagai pelopor pelayanan kebidanan di pulau-pulau terluar Kepulauan Seribu.









