Jaga Kebhinekaan di Kepulauan Seribu, Kesbangpol Ajak Masyarakat Tumbuhkembangkan Kesadaran Kolektif

Avatar photo
📷 Istimewa
📷 Istimewa

Pulau Pramuka — Menjaga kebhinekaan bukan hanya soal toleransi, tetapi juga kesadaran kolektif dalam memperkuat keutuhan bangsa. Itulah pesan utama yang disampaikan Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Suban Kesbangpol) Kabupaten Kepulauan Seribu saat menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan, Rabu (28/05/2025) di Aula Kantor Kabupaten, Pulau Pramuka.

Kegiatan ini menyasar para pelajar, tokoh masyarakat, serta unsur masyarakat lainnya di wilayah Kepulauan Seribu. Kepala Suban Kesbangpol, Achmad Yani Rivai Yusuf menegaskan bahwa penting bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk memiliki pemahaman mendalam mengenai kebhinekaan sebagai pondasi harmoni sosial.

“Dengan pemahaman yang utuh soal kebangsaan, kita bisa membangun kepedulian bersama untuk menjaga persatuan, khususnya di wilayah kepulauan yang punya keragaman dan tantangan tersendiri,” kata Yani dalam sambutannya.

Menurut Yani, tumbuhnya kesadaran kolektif harus dimulai dari pendidikan karakter, etika sosial, serta pemahaman Pancasila yang diterapkan dalam keseharian. Ia menyebut, gelombang informasi digital membuat masyarakat, terutama remaja, rentan terhadap disinformasi dan pengaruh negatif.

Acara ini diikuti lebih dari 100 peserta, yang terdiri dari pelajar SMAN 69 Jakarta, SMKN 61 Pulau Tidung, anggota Purna Paskibraka Indonesia Kepulauan Seribu, anggota PKK, serta tokoh masyarakat dan aparatur wilayah.

Salah satu peserta, Zahrah (16), pelajar SMAN 69 Jakarta, mengaku kegiatan ini membuka wawasannya tentang pentingnya etika dalam bermedia sosial. “Saya jadi sadar, jaga sikap bukan cuma offline, tapi juga online. Itu juga bagian dari menjaga nilai kebangsaan,” ujarnya.

Kegiatan menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Drs. R. Djati Prijono, M.Si dari Universitas Pandanaran, Ahmad Qais, S.Pd, dan AKP Bambang Agus, S.H dari Polres Kepulauan Seribu. Materi yang disampaikan mencakup integrasi nasional, nilai kebangsaan, dan perilaku bijak dalam masyarakat.

Kesbangpol berharap kegiatan ini menjadi pemantik lahirnya agen-agen perubahan di masyarakat, yang dapat menularkan nilai-nilai persatuan dan semangat kebhinekaan ke lingkungan terdekatnya.

“Ini bukan sekadar sosialisasi formal. Kami ingin membentuk kultur kesadaran bersama, bahwa menjaga keutuhan bangsa adalah tugas semua warga negara,” tutup Yani.

Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!