Ciloto – Bupati Kepulauan Seribu, H. Muhammad Fadjar Churniawan, meminta para anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) untuk menjaga kedisiplinan dan integritas, baik selama pelatihan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu ia sampaikan saat membuka pelatihan gabungan Paskibra Kepulauan Seribu yang digelar di kawasan Ciloto, Puncak, Jawa Barat, Jumat (20/6/2025).
Dalam arahannya, Bupati menekankan bahwa menjadi anggota Paskibra bukan sekadar tugas seremoni dalam upacara kemerdekaan. Lebih dari itu, Paskibra adalah ajang pembentukan karakter bagi generasi muda yang memiliki semangat nasionalisme, tanggung jawab moral, dan kepemimpinan.
“Jadikan pengalaman ini bukan hanya untuk mengibarkan bendera, tapi juga untuk mengangkat semangat kepemimpinan dan kedisiplinan dalam diri kalian,” kata Fadjar disampingi Kepala Suku Dinas Kominfotik Kepulauan Seribu, Setyadi Pramono.
Ia juga mengingatkan bahwa anggota Paskibra harus menjadi teladan, baik di sekolah maupun di tengah masyarakat. Bupati berharap, pelatihan ini mampu mencetak pemuda-pemudi yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga kuat secara mental dan karakter.
“Kalian adalah cerminan anak muda Kepulauan Seribu. Jaga semangat, jaga sikap, dan bangun integritas. Tugas kalian bukan selesai di hari pengibaran saja,” tegasnya.
📷 Istimewa
Senada dengan Bupati, Kepala Suban Kesbangpol Kepulauan Seribu, Achmad Yani Rivai Yusuf, menambahkan bahwa pelatihan ini tidak hanya berisi materi teknis, tetapi juga wawasan kebangsaan dan pembentukan mental kepemudaan.
“Kami ingin anak-anak Paskibra ini tidak hanya kuat secara fisik, tapi juga memiliki karakter dan kepedulian terhadap sesama. Mereka akan menjadi duta-duta nilai kebangsaan di lingkungan masing-masing,” ujarnya.
Achmad Yani juga menyampaikan bahwa peserta yang mengikuti pelatihan adalah hasil seleksi dari sekitar 65 pendaftar dari berbagai sekolah di wilayah Kepulauan Seribu. Mereka akan menjalani pelatihan intensif selama sepekan, dari 20 hingga 28 Juni 2025, sebagai bagian dari persiapan menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia.
“Kami percaya 30 anak ini bisa menjadi contoh nyata bagaimana kedisiplinan, kerja keras, dan rasa cinta Tanah Air bisa ditanamkan sejak dini,” tutupnya.
Bagaimana Anda menilai informasi ini? Berikan reaksi Anda!
