Jakarta — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu memastikan kesiapan penuh menghadapi potensi bencana saat musim hujan. Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Aceng Zaeni, mengikuti Apel dan Simulasi Kesiapsiagaan Jaga Jakarta yang digelar di Ruang Limpah Sungai Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (04/11/2025).
Apel kesiapsiagaan yang dipimpin langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, ini merupakan bagian dari langkah strategis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengantisipasi potensi curah hujan tinggi dan dampaknya terhadap wilayah daratan serta kepulauan.
“Berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan diperkirakan meningkat pada November hingga Februari mendatang. Karena itu, seluruh wilayah, termasuk Kepulauan Seribu, perlu menyiapkan langkah mitigasi sejak dini,” ujar Pramono.
Menindaklanjuti hal tersebut, Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Aceng Zaeni, menegaskan bahwa jajarannya telah menyiagakan petugas di pulau-pulau berpenduduk untuk mengantisipasi bencana, seperti banjir rob, gelombang tinggi, dan angin kencang.
“Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Sudin Sumber Daya Air, Sudin Lingkungan Hidup, serta aparat keamanan untuk memastikan kesiapsiagaan masyarakat dan fasilitas umum di seluruh wilayah Kepulauan Seribu,” ujar Aceng.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu juga memperkuat sistem peringatan dini dan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat pesisir agar lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
“Kami mendorong masyarakat agar aktif memantau prakiraan cuaca dari BMKG dan segera melapor bila ada kondisi darurat. Keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama dalam mitigasi bencana,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta menjelaskan bahwa Pemprov telah menyiapkan langkah besar untuk menghadapi musim hujan, di antaranya pengerukan 1.803 titik sungai dan waduk, penyiapan 560 pompa stasioner, 627 pompa mobile, serta sarana pendukung lainnya.
Pemprov juga menyiagakan tujuh rumah pompa dan pintu air, serta mulai menerapkan nature-based solution dalam pembangunan waduk dan embung. Selain itu, dilakukan pula penebangan dan penopingan pohon rawan tumbang di wilayah padat penduduk.
Pramono menegaskan pentingnya kerja sama lintas wilayah, terutama dengan kawasan pesisir seperti Kepulauan Seribu, untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat.
“Jakarta termasuk Kepulauan Seribu harus bersiap menghadapi cuaca ekstrem. Semua unsur pemerintah harus bergerak cepat dan tanggap di lapangan,” tandasnya.
Sebagai langkah lanjutan, Pemprov DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat akan menggelar operasi modifikasi cuaca pada 5–10 November 2025 untuk mengendalikan curah hujan tinggi di wilayah Jabodetabek dan Kepulauan Seribu.









