Pulau Pari — Air laut pasang kembali menerjang wilayah pesisir Kepulauan Seribu. Sedikitnya 20 rumah warga di Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, terendam banjir rob pada Senin malam (23/6) dengan ketinggian mencapai 20 hingga 40 sentimeter.
Dampak juga dilaporkan terjadi di Pulau Lancang dengan total empat RT terdampak, sementara dua RT terdampak di Pulau Pari. Meski tidak ada korban jiwa, genangan menyebabkan kerusakan ringan dan aktivitas warga sempat terhambat hingga air surut sekitar pukul 23.00 WIB.
Lurah Pulau Pari, Muhammad Adriansyah, mengatakan pihaknya telah menurunkan personel PPSU untuk membantu evakuasi perabotan dan peralatan rumah tangga warga ke tempat yang lebih aman. Petugas juga melakukan penyisiran dan pembersihan area terdampak setelah banjir rob reda.
“Petugas langsung kami kerahkan sejak malam. Warga juga kami imbau tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG,” ujarnya, Selasa (24/6).
Adriansyah menambahkan, koordinasi telah dilakukan dengan berbagai pihak untuk upaya penanganan lanjutan serta mitigasi risiko rob berkala yang kerap melanda kawasan pulau. Pihak kelurahan juga membuka posko komunikasi terbuka bagi warga yang memerlukan bantuan cepat.
Selain penanganan teknis, edukasi lingkungan turut digencarkan. Kelurahan meminta warga menjaga kebersihan lingkungan terutama saluran air, agar tidak tersumbat saat debit laut naik secara tiba-tiba.
“Kami terus mendampingi warga agar siap menghadapi tantangan banjir rob. Ini bukan sekadar soal air naik, tapi tentang membangun daya tahan kampung-kampung pesisir dari ancaman yang makin sering datang,” tambah Adriansyah.
Fenomena rob memang tidak bisa dihindari, tapi kesiapan wilayah, informasi yang akurat, dan kerja cepat di lapangan menjadi kunci meminimalisir dampaknya. Pemerintah setempat diminta terus menyempurnakan langkah preventif agar kejadian serupa tak berulang dengan dampak lebih besar.