Pulau Lancang — Cuaca buruk yang melanda wilayah Kepulauan Seribu dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan penumpukan sampah kiriman dari daratan Jakarta di Pelabuhan Timur Pulau Lancang, Kelurahan Pulau Pari.
Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kepulauan Seribu langsung mengerahkan tim pembersih untuk menangani masalah tersebut.
Menurut Lukman Dermanto, Kepala Seksi Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) Sudin LH, arus laut yang deras membawa berbagai jenis sampah ke wilayah pesisir. Sampah yang terdampar terdiri dari plastik, styrofoam, bambu, hingga potongan kayu.
“Akibat cuaca buruk, sampah-sampah itu terbawa arus laut dan akhirnya menumpuk di area tersebut,” ujarnya, Sabtu (5/7).
Sebanyak tujuh personel dikerahkan untuk membersihkan area pelabuhan. Dalam sehari, tim berhasil mengangkat 1.562 kilogram sampah residu dan 425 kilogram sampah organik, yang langsung dibawa ke tempat pembuangan sementara.
Pembersihan tak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga rutin dilaksanakan di pulau-pulau lain yang mengalami masalah serupa. Sudin LH terus berkoordinasi untuk menjaga kebersihan laut dan mendukung keberlanjutan ekosistem lokal.
Lurah Pulau Pari, Muhammad Adriansyah, mengapresiasi kecepatan kerja tim di lapangan. Ia menyebut fenomena kiriman sampah memang rutin terjadi saat cuaca buruk melanda, dan perlu penanganan sigap agar tidak mengganggu aktivitas warga maupun wisatawan.
“Kami apresiasi petugas yang cepat bersihkan. Saat ini Pulau Lancang sudah bersih,” katanya.
Sudin LH mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan laut dan mulai dari kebiasaan membuang sampah di tempatnya. Dukungan warga sangat penting untuk mengurangi dampak jangka panjang terhadap biota laut dan pariwisata bahari.
Penanganan cepat terhadap sampah kiriman ini menunjukkan urgensi kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga laut sebagai ruang hidup yang berkelanjutan.