Jakarta – Gangguan kabel bawah laut di Kepulauan Seribu sejak akhir Mei lalu mulai mendapatkan perhatian serius. Pasokan listrik di Pulau Untung Jawa dan Tanjung Pasir terdampak akibat permasalahan ini, memicu langkah koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu dan PT PLN untuk mencari solusi cepat.
Kabel bawah laut memiliki peran krusial dalam menyuplai listrik ke wilayah kepulauan. Kerusakan seperti ini dapat berakibat pada pemadaman berkepanjangan yang mengganggu aktivitas warga dan sektor usaha lokal. Oleh karena itu, penyelesaian gangguan ini menjadi prioritas utama.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Seribu, Iwan Samosir, menjelaskan bahwa pembahasan dilakukan bersama PLN guna mengawal proses perbaikan. “Kami terus memantau perkembangan dan memastikan solusi terbaik segera diterapkan,” katanya.
Selain itu, regulasi terkait kabel bawah laut di Indonesia mengatur perlindungan terhadap infrastruktur ini, termasuk mitigasi risiko kerusakan akibat faktor eksternal seperti jangkar kapal. Keamanan sistem transmisi bawah laut menjadi bagian dari strategi nasional dalam menjaga stabilitas listrik.
Pemprov DKI Jakarta memiliki kebijakan terkait pemeliharaan fasilitas publik, termasuk kabel bawah laut, yang sejalan dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta. Pergub ini menekankan pentingnya pengelolaan infrastruktur agar masyarakat tidak mengalami gangguan layanan dalam jangka panjang.
Warga berharap perbaikan kabel bawah laut dapat segera dilakukan agar pasokan listrik kembali stabil. Masalah ini tidak hanya berdampak pada kebutuhan rumah tangga, tetapi juga aktivitas ekonomi, terutama di Pulau Untung Jawa dan sekitarnya.
Pemkab Kepulauan Seribu memastikan koordinasi dengan PLN terus berlangsung hingga permasalahan ini terselesaikan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengawasi jalannya perbaikan agar sesuai dengan standar keamanan dan teknis yang telah ditetapkan.
