Pulau Kelapa – Bukan hanya soal miras dan narkoba, jajaran Polsek Kepulauan Seribu Utara kini mulai menyoroti tren modifikasi sepeda motor yang bikin resah, terutama soal penggunaan knalpot berisik (brong). Dalam patroli malam dialogis bertajuk Perintis Presisi, polisi mendapati sejumlah motor di sekitar Dermaga Pulau Kelapa yang diperiksa langsung terkait kebisingan dan kelengkapan.
“Kita bukan anti modifikasi, tapi keselamatan dan ketertiban harus tetap dijaga. Knalpot berisik di pemukiman kecil seperti ini bisa ganggu kenyamanan warga,” ujar Aiptu Adi Sutanto, yang memimpin tim patroli Sabhara pada Minggu malam (22/6/2025).
Petugas menyusuri beberapa titik pemukiman dan ruang publik di Pulau Kelapa, Pulau Harapan, hingga Pulau Panggang dan Pramuka. Dalam pelaksanaannya, motor dengan potensi pelanggaran langsung dihentikan dan diberi teguran.
Tidak ditemukan knalpot brong aktif malam itu, namun polisi tetap mewanti-wanti agar anak muda tidak menjadikan modifikasi ekstrem sebagai gaya tanpa memperhatikan regulasi.
Selain memantau aktivitas remaja dan potensi gangguan malam, polisi juga mengajak warga berdialog santai, menerima keluhan serta memberikan imbauan soal penggunaan kendaraan yang aman dan ramah lingkungan.
Beberapa warga mendukung langkah ini. “Udah eneg kalau tengah malam ada motor ngadat bawa suara petir lewat gang kecil. Patroli begini bikin adem,” kata H. Marjuki, tokoh warga Pulau Kelapa.
Langkah preventif ini jadi bagian dari pendekatan humanis yang tengah dijalankan Polsek Kepulauan Seribu Utara. Tidak ada penindakan represif, tapi polisi tetap memberikan batas yang jelas pada gaya hidup yang bisa mengancam keselamatan umum.
Selain motor, petugas juga menyapa para pedagang malam, memastikan tidak ada peredaran barang terlarang. Titik-titik rawan seperti taman, dan jalur sepi tetap dipantau penuh hingga larut.
Dengan pendekatan ini, keamanan bukan semata hasil patroli senyap, tapi dari komunikasi aktif dan ajakan hidup sehat, tertib, dan saling menghargai di ruang bersama.