Pulau Pramuka — RSUD Kepulauan Seribu dan Puskesmas di wilayah Kepulauan Seribu Selatan terpilih menjadi lokasi uji coba program fasilitas kesehatan berkelanjutan yang digagas oleh Direktorat Kesehatan Lingkungan, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Climate Resilient and Environmentally Sustainable Health Care Facilities (CRESHCF) yang bertujuan mewujudkan fasilitas layanan kesehatan yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim dan berwawasan lingkungan.
Pelaksanaan uji coba dilakukan dalam dua tahap, dimulai dengan Initial Training secara hybrid di Kementerian Kesehatan, kemudian dilanjutkan dengan asesmen langsung ke RSUD Kepulauan Seribu dan Puskesmas Pulau Tidung.
Kepala Seksi Pelayanan Penunjang RSUD Kepulauan Seribu, dr. Irma Yunita, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari transformasi layanan kesehatan nasional, agar lebih adaptif terhadap tantangan lingkungan di masa mendatang.
“Ini adalah langkah awal penting. Kami berharap RSUD Kepulauan Seribu dapat menjadi model praktik baik dalam mewujudkan layanan kesehatan yang tangguh dan berkelanjutan,” ujar dr. Irma, Rabu (4/6).
Dalam pelatihan, peserta dikenalkan dengan pedoman dan instrumen penilaian, dilanjutkan dengan praktik pengisian instrumen (on-job training), serta sesi diskusi dan umpan balik.
Guna mendukung program ini, RSUD Kepulauan Seribu membentuk tim lintas bidang yang terdiri dari unit Kesehatan Lingkungan (Kesling), Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS), Farmasi, Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS), Perencana Keuangan, hingga Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
“Program ini memperkuat sistem layanan dan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah kepulauan, yang selama ini menghadapi tantangan geografis dan keterbatasan infrastruktur,” jelasnya.
Irma juga berharap keberhasilan program ini dapat menjadi pembelajaran nasional, khususnya dalam menyusun strategi layanan kesehatan berbasis keberlanjutan di daerah-daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari tenaga medis dan pihak terkait di wilayah Kepulauan Seribu, yang optimistis terhadap dampak positif program CRESHCF dalam jangka panjang.
Dengan kondisi geografis yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, Kepulauan Seribu dinilai menjadi lokasi ideal untuk mengembangkan model layanan kesehatan berbasis ketahanan lingkungan.
“Transformasi dimulai dari pulau, ini adalah pesan bahwa daerah terpencil pun bisa jadi pelopor perubahan jika diberi dukungan dan kesempatan,” tutup Irma.