Pulau Tidung — Sebanyak 150 pelajar dari berbagai sekolah di Jakarta dan luar daerah antusias mengikuti Coral Triangle Day 2025 di Kepulauan Seribu, Selasa (25/6/2025). Selama dua hari, peserta terlibat dalam aksi konservasi laut di Pulau Tidung Kecil dan Pulau Pramuka.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta bersama berbagai mitra lingkungan seperti TERANGI, DCA, Marine Buddies, LEVA, hingga PKSPL IPB dan PT Pembangunan Jaya Ancol. Aksi ini dirangkai dalam rangka Hari Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle Day), Hari Laut Sedunia, dan menyambut HUT Jakarta ke-498.
Kepala Dinas KPKP DKI, Hasudungan A. Sidabalok, menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam pelestarian ekosistem laut. “Kami ingin anak-anak muda Jakarta tak hanya kenal laut dari layar ponsel, tapi juga melihat sendiri terumbu karang yang harus dijaga,” ujarnya.
Selama kegiatan, peserta menanam 5.000 bibit mangrove, melakukan transplantasi 500 terumbu karang, restocking 500 ekor ikan, dan aksi bersih pantai. Mereka juga mengikuti diskusi lingkungan untuk memperkuat pemahaman soal ekosistem pesisir Jakarta.
Ketua Subkelompok Pendayagunaan Pesisir dan Pulau Kecil Dinas KPKP, Cindenwany, menyebut Coral Triangle Day sebagai titik awal pembentukan pelopor lingkungan dari kalangan pelajar. “Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang dilakukan dengan semangat besar,” ucapnya.
Sekretaris Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Windu Cahyaningsih, memberikan apresiasi. Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum untuk menggerakkan kesadaran bersama dalam menjaga ekosistem laut dan mendukung pariwisata pesisir yang berkelanjutan.
Kegiatan tahun ini mengusung tema “One Triangle, Infinite Beauty” sebagai pengingat bahwa kawasan Coral Triangle adalah kekayaan alam yang harus dirawat lintas generasi dan lintas wilayah. Pelibatan generasi Z menjadi kunci strategi pelestarian jangka panjang.
Dengan energi muda dan aksi nyata di lapangan, Coral Triangle Day 2025 menunjukkan bahwa pelajar bukan sekadar peserta, melainkan agen perubahan ekologi dari Jakarta untuk laut Indonesia.